PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo telah secara resmi melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Demokrat yang selama hampir satu dekade berada di luar pemerintahan, sebagai menteri agraria dan tata ruang (ATR).
Presiden Jokowi mengutarakan alasan memilih AHY sebagai menteri ATR/Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Pertama, AHY adalah Ketua Umum Partai Demokrat. Kedua, putra pertama Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhohono ini lulusan Akademi Militer (Akmil), dan terakhir AHY juga lulusan pendidikan tinggi di universitas ternama luar negeri.
Strategi menghalau hak angket?
Menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, langkah ini mungkin bertujuan "menghalau serangan-serangan lawan politik, termasuk upaya pengguliran hak angket di DPR.”
Sebelumnya, Kubu Ganjar-Mahfud telah menggulirkan wacana hak angket di DPR terkait tuduhan persoalan pemilu, yang juga didukung oleh Kubu Anies-Muhaimin.
AHY, yang sebelumnya tidak pernah menjadi anggota kabinet, mendapatkan kursi menteri agraria dan tata ruang yang sebelumnya dipegang oleh Hadi Tjahjanto, mantan panglima TNI.
Penunjukan AHY ini juga dilihat sebagai strategi politik untuk menjaga kestabilan pemerintahan dan menghalangi upaya-upaya politik oposisi, termasuk upaya hak angket.
Dalam tanggapannya, AHY menyatakan bahwa penunjukan ini tidak terlepas dari hubungan politik antarpartai dan sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi nasional.
Langkah Jokowi ini dipersepsikan oleh para pengamat politik sebagai sebuah konsesi politik kepada Partai Demokrat dan AHY, yang telah mendukung pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.