kievskiy.org

Pakar BRIN: Tornado Pertama Kali Terjadi di Indonesia, Extreme Event

Angin tornado yang terjadi di Rancaekek pada Rabu 21 Februari 2024
Angin tornado yang terjadi di Rancaekek pada Rabu 21 Februari 2024 /X.com/@Eyulihastin

PIKIRAN RAKYAT - Ahli klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) angkat bicara soal kejadian angin tornado yang terjadi di daerah Rancaekek, Bandung pada Rabu 21 Februari 2024. Menurut BRIN, ini merupakan kali pertama bencana tersebut muncul di Indonesia.

Hal ini diungkapkan oleh Erna Yulihastin, pakar klimatologi di BRIN. Menurutnya, kejadian ini harus diobservasi karena sudah termasuk kondisi luar biasa.

Bahkan dalam keterangannya, Erna Yulihastin menyatakan tornado yang terjadi di Rancaekek Rabu 21 Februari 2024 extrem event (kejadian ekstrim).

"Kami tim periset dari BRIN secapatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek pada hari ini. Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event (kejadian ekstrim) yang tercatat sebagai tornado pertama ini," tuturnya.

Erna juga menjelaskan tampak dari angin tornado di Rancaekek. Memang terlihat ada pusaran angin yang turun dari awan untuk kemudian mengacaukan segala sesuatu di bawahnya.

Beda dengan Puting Beliung

Erna Yulihastin menjelaskan ada perbedaan signifikan antara tornado dengan puting beliung. Salah satunya kekuatannya yang lebih besar dari puting beliung.

Tornado juga disebut memiliki efek yang lebih tinggi daripada puting beliung.

 

"Efek tornado beda dengan puting beliung. Tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas. Angin tornado minimal bisa memiliki kecepatan angin 70 km/jam," tutur Erna Yulihastin.

Erna membandingkannya dengan kejadian puting beliung yang pernah tercatat ada di data BRIN.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat