kievskiy.org

Sejarah dan Penemu Tahun Kabisat: Mengungkap Asal-usul dan Perhitungan

Ilustrasi kalender, simak daftar tanggal merah, cuti bersama, dan libur nasional 2024.
Ilustrasi kalender, simak daftar tanggal merah, cuti bersama, dan libur nasional 2024. /Pixabay/200degrees

PIKIRAN RAKYAT - Tahun kabisat, yang didefinisikan sebagai tahun dengan jumlah hari lebih dari 365, menjadi salah satu bagian penting dalam sistem penanggalan yang kita gunakan saat ini.

Tidak hanya memengaruhi perhitungan waktu, tetapi juga berdampak pada perhitungan kalender secara keseluruhan. Namun, siapa sebenarnya penemu tahun kabisat dan bagaimana sejarahnya?

Sejarah Tahun Kabisat

Sistem penanggalan Romawi kuno, yang dikembangkan oleh Numa Pompilius pada abad ke-7 SM, memainkan peran penting dalam pembentukan konsep tahun kabisat. Menurut legenda, Numa Pompilius menambahkan bulan ekstra secara berkala untuk menyesuaikan kalender dengan peredaran matahari.

Namun, keakuratan sistem ini masih diragukan, sehingga pada abad ke-16, Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalender Gregorian yang kita gunakan saat ini. Kalender ini menetapkan aturan bahwa tahun kabisat terjadi setiap empat tahun sekali, kecuali pada tahun yang habis dibagi 100 tetapi tidak habis dibagi 400.

Penemu Tahun Kabisat

Tahun kabisat pertama kali ditemukan oleh seorang astronom bernama Sosigenes Alexandria, yang hidup pada masa pemerintahan Julius Caesar. Sosigenes melakukan perhitungan bahwa Bumi membutuhkan waktu 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 5 detik untuk mengorbit matahari pada orbitnya.

Sebelum konsep tahun kabisat diperkenalkan, masyarakat sudah mengenal konsep bulan kabisat. Namun, ketidakpastian masih melingkupi bagaimana bangsa Romawi memelihara dan mempertahankan sistem penanggalan mereka.

Bangsa Romawi tampaknya tidak sepenuhnya yakin dengan sistem kalender mereka, dengan perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.

Penghitungan Tahun Kabisat

Satu tahun pada dasarnya tidak tepat 365 hari, melainkan 365 hari, 5 jam, 48 menit. Untuk mengakomodasi kelebihan waktu ini, setiap empat tahun, satu hari ekstra ditambahkan ke kalender, yaitu tanggal 29 Februari.

Untuk menentukan apakah suatu tahun merupakan tahun kabisat atau bukan, ada aturan sederhana yang dapat diikuti:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat