kievskiy.org

Jokowi: Perangi Kasus Bully di Sekolah, Jangan Tutuppi tapi Diselesaikan

Ilustrasi korban bully.
Ilustrasi korban bully. /Pixabay/Gerd Altmann

 

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Jokowi memberikan tanggapan terkait kasus perundungan yang terjadi di sekolah. Dia menegaskan agar kasus perundungan atau bully di sekolah tidak ditutup-tutupi demi nama baik sekolah, tetapi diselesaikan

"Biasanya kasus bullying ini ditutup-tutupi untuk melindungi nama baik sekolah. Saya kira yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaiki," kata Presiden Jokowi saat membuka Kongres XXIIII PGRI Tahun 2024, Sabtu, 2 Maret 2024.

Jokowi mengaku sangat khawatir atas kasus perundungan, kekerasan, dan pelecahan yang menimpa para siswa di sekolah, bahkan ada yang memakan korban jiwa.

Menurutnya, kasus bully tidak boleh terjadi lagi dan dibiarkan begitu saja. Sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi siswa untuk belajar, bertanya, berkreasi, bermain, dan bersosialisasi.

"Jangan sampai ada siswa yang takut, ketakutan di sekolah. Jangan sampai ada siswa yang tertekan di sekolah, dan tidak betah di sekolah," ujar Jokowi.

Jokowi Berharap Sekolah jadi Tempat Nyaman Bagi Siswa

Presiden Jokowi menaruh harapan besar kepada para guru agar menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman untuk siswa. Dia meminta para guru mengutamakan tindakan pencegahan agar kasus perundungan tidak terjadi lagi.

"Utamakan pencegahan, utamakan hak anak-anak kita, utamanya kepada korban jangan sampai kasus bully ditutup-tutupi, tapi selesaikan," tuturnya.

Selain itu, Jokowi juga berpesan kepada para guru bahwa pendidikan dan pembangunan kemampuan serta karakter SDM sebagai penting untuk mencetak bonus demografi yang berkualitas demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Jokowi juga memberikan apresiasi terhadap pemerintah dan PGRI yang sudah menghasilkan generasi muda yang unggul dengan karakter kebangsaan yang kuat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat