kievskiy.org

Lonjakan Suara PSI Dianggap Tidak Wajar, PPP Duga Ada Operasi Sayang Anak

Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muchammad Romahurmuziy.
Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muchammad Romahurmuziy. /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyoroti suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Pemilu 2024 yang tiba-tiba melonjak naik mencapai 3,13 persen. Perolehan itu terekam di Sirekap dengan suara yang masuk mencapai 65,79 persen.

Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muchammad Romahurmuziy mendesak KPU dan Bawaslu untuk mengusut kejanggalan tersebut. Sebab, lonjakan suara PSI terkesan tiba-tiba dan tidak wajar.

"Mohon atensi kepada KPU dan Bawaslu, operasi apa ini?" kata Romy melalui akun Instagram @romahurmuziy.

Dia lalu memakai kalimat yang diucapkan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla soal politik sayang anak yang ditujukan kepada Joko Widodo. Kalimat tersebut diucapkan Romy lantaran Ketua Umum PSI adalah Kaesang Pangarep yang tak lain anak bungsu Presiden Jokowi.

"Meminjam bahasa Pak Jusuf Kalla, operasi 'sayang anak' lagi?" katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Muchammad Romahurmuziy (@romahurmuziy)

Jika lonjakan suara itu tidak diusut KPU dan Bawaslu, maka PPP akan mengupayakan digulirkannya hak angket di DPR.

"Kalau ini tidak dikoreksi, DPP PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini! Saya mohon atensi KPU dan Bawaslu secara terbuka dan tindak lanjutnya secara cepat dan seksama!" tulis Romy.

Respons PSI

Perolehan suara PSI di Sirekap mengalami peningkatan yang signifikan pada akhir pekan ini mencapai 3,13 persen suara. Perolehan tersebut membuat PSI hanya memerlukan 0,87 persen suara untuk mencapai ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat