kievskiy.org

Ternyata Semakin Sedikit Orang Indonesia yang Menikah, Apa sih yang Dipikirin?

Ilustrasi pernikahan. Apa penyebab menurunnya angka pernikahan di Indonesia? Selama satu dekade, angka pernikahan tahun 2023 paling rendah dan paling tinggi pada 2013.
Ilustrasi pernikahan. Apa penyebab menurunnya angka pernikahan di Indonesia? Selama satu dekade, angka pernikahan tahun 2023 paling rendah dan paling tinggi pada 2013. /Pexels/Emma Bauso

PIKIRAN RAKYAT - Angka pernikahan di Indonesia turun. Dalam dasawarsa terakhir, tahun 2023 menjadi yang paling sedikit. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), cuma ada 1,58 juta pernikahan di Indonesia pada tahun tersebut, turun 1,51 persen dibanding tahun sebelumnya.

Pada 2023, Jawa Barat menjadi provinsi dengan angka pernikahan terbanyak, 317.175 pernikahan, diikuti Jawa Timur 285.189 pernikahan, dan Jawa Tengah 256.144 pernikahan. Sedangkan yang paling rendah adalah Papua Selatan, cuma 871 pernikahan.

Selanjutnya, Papua Tengah 896 pernikahan dan Papua Barat 1.113 pernikahan. Di Papua Pegunungan, tak tercatat adanya pernikahan di sepanjang tahun itu.

Padahal, sepuluh tahun sebelumnya, 2013, angka pernikahan orang Indonesia cukup tinggi. Kala itu jumlahnya mencapai 2,21 juta.

Per 2022, persentase pemuda yang belum menikah baik lelaki maupun perempuan mencapai 64,56 persen dari total 65,82 juta pemuda, naik 3,47 persen dibanding tahun sebelumnya. Cuma 34,33 persen pemuda yang sudah menikah, turun 3,36 persen dari tahun sebelumnya. Mayoritas pemuda yang belum menikah berasal dari Jakarta.

Lalu, mengapa semakin tahun semakin sedikit orang Indonesia yang menikah? Apa sebetulnya yang dipikirkan sehingga memutuskan untuk tidak menikah terlebih dahulu?

Faktor yang memengaruhi

Ilustrasi pernikahan.
Ilustrasi pernikahan.

Dalam jurnal bertajuk Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Angka Pernikahan di Indonesia (2022) karya Indira Setia Ningtias dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) disebutkan, kondisi penurunan angka perkawinan lantaran dilatarbelakangi pelbagai aspek.

"Dewasa ini masyarakat memiliki banyak hal yang ingin diraih, baik itu pria maupun wanita. Karier, kesuksesan, pendidikan, menjadikan masyarakat muda tidak berfokus hanya pada berumah tangga," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat