kievskiy.org

Ganjar Pranowo: Kami Masih Berjuang Sampai Tanggal 20, Berapa Mestinya Angka Riil yang Ada

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. /Antara/Asprilla Dwi Adha

PIKIRAN RAKYAT - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menegaskan ia dan tim pemenangannya masih berjuang memetakan data riil perolehan suara pasangan Ganjar-Mahfud di lapangan. Ia mengaku perjuangan ini akan terus berlangsung sampai tenggat waktu rekapitulasi berjenjang Komisi Pemilihan Umum (KPU), yakni tanggal 20 Maret 2024.

Suaranya dan Mahfud MD menempati posisi paling rendah. Pasangan yang diusung PDI Perjuangan (PDIP) dan koalisi itu tertinggal jauh dari kandidat lain, terutama, paslon 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakbuming Raka.

Ganjar menekankan bahwa pihaknya saat ini masih terus mengumpulkan data terkait dugaan kejanggalan Pemilu 2024. Hal itu diungkap Ganjar ketika secara virtual menghadiri diskusi 'Demos Festival bertajuk Omon-Omon Soal Oposisi', di Jakarta Pusat, Sabtu, 9 Maret 2024.

"Sampai tanggal 20 ini kami, terutama IT Ganjar-Mahfud, masih bekerja dengan cukup keras, sangat serius untuk mengumpulkan seluruh data, menyampaikan cerita-cerita sampai putusan sampai 20 (Maret 2024) nanti," ujar Ganjar, dikutip Minggu, 10 Maret 2024.

"Kami masih berjuang sampai dengan tanggal 20, berapa semestinya angka rill yang ada," ujar dia lagi.

Tak hanya itu, Ganjar juga kembali menekankan bahwa jalur hukum tak luput diseriusi Tim Pemenangan Nasional (TPN). TPN, imbuh dia, tengah intens mempersiapkan bahan dan saksi untuk diserahkan kepada Mahkamah Konstitusi (MK).

"Setidaknya apakah hipotesis Terstruktur Sistematis dan Masif (TSM) betul betul bisa kita uji. Betul-Bisa kita buktikan. Tentu saja, saat ini kerja-kerja intelektual sambil menggali data fakta di lapangan terus kami lakukan,” kata Ganjar.

Baca Juga: Benarkah Ganjar Pranowo Sudah Akui Kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024?

Hasto Duga Suara Ganjar-Mahfud Dikecil-kecilkan

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim bahwa besar dugaan pemerintah saat ini mengatur hasil perolehan suara Pilpres dan Pileg 2024, dalam sistem Sirekap. Ia menyebut bahwa Sirekap dirancang sedemikian rupa oleh kekuatan besar di belakang KPU.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat