PIKIRAN RAKYAT – Kemunculan bibit siklon di Pulau Jawa membuat sejumlah pihak waspada. Awan siklon ini sudah muncul di atas Pulau Jawa sejak Rabu, 13 Maret 2024.
Namun sebelumnya, peneliti dari BRIN sudah memperingatkan adanya bibit siklon di kawasan Jabodetabek pada 11 Maret 2024. Klimatologis dari BRIN, Dr. Erma Yulihastin mengungkapkan bahwa adanya pergerakan bibit siklon 91S di Jabodetabek.
Erma mengungkapkan bibit siklon 91S adalah kejadian yang langka. Hal itu bahkan menyebabkan banjir besar Jakarta tahun 2002 silam, yang disebabkan karena hujan yang presisten dini hari selama beberapa waktu.
“Bibit siklon 91S semakin mendekat Jabodetabek. Ini adalah event langka yg mengulang penyebab banjir besar Jakarta 2002 karena vorteks telah menyebabkan hujan dinihari yg persisten selama berhari-hari di Jakarta. Saya menyeret tim ke lapangan untuk memantau efek badai 91S ini,” ucap Erma Yulihastin, di Twitter 11 Maret 2024.
Baca Juga: Siklon Tropis: Dampak Langsung dan Tidak Langsung yang Dirasakan
Erma yang langsung melakukan pengamatan dengan timnya menemukan bahwa efek pergerakan bibit siklon 18S dari barat ke timur (selatan Jawa Timur), menyebabkan hujan deras dengan persisten di Jawa (Demak, Kudus, Pati, Semarang), Madura, dan Kupang.
"Hujan yg persisten dipicu oleh squall line efek dari vorteks. Semarang dan Kupang waspada," ujar Erma, Rabu 13 Maret 2024 malam.
Dampak bibit siklon tropis
Dampak langsung
Dampak langsung akan dirasakan di daerah yang dilaluinya. Bisa terjadi gelombang tinggi, gelombang badai, dan naiknya tinggi muka laut atau pasang yang datang tiba-tiba.