kievskiy.org

76% Calon Jemaah Haji Indonesia Berisiko Tinggi

Liliek Marhaendro Susilo, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
Liliek Marhaendro Susilo, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) MCH2024

 

PIKIRAN RAKYAT -  Sebanyak 76% dari 200.372 calon jemaah haji Indonesia tahun 1945 Hijriah/2024 Masehi termasuk dalam kelompok berisiko tinggi (risti). Pasalnya, berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan terhadap jemaah yang telah melakukan pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahap I, mereka memiliki berbagai riwayat penyakit

"Jadi cuma 24% jemaah yang betul-betul sehat," ujar Liliek Marhaendro Susilo, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes), saat mengisi acara Bimbingan Teknis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) RI, di Asrama Pondok Gede, Jakarta, Sabtu, 23 Maret 2024.

Berdasarkan data, jenis penyakit yang menyertai jemaah tersebut, di antaranya kolestrol tinggi (73.517), tekanan darah tinggi (55.418), diabetes mellitus (27.222), kardiomegali/pembesaran jantung (14.956), hipertensive heart disease/penyakit jantung (8.935), jantung koroner (7.589), serta gastritis dan dispepsia (3.846). Data tersebut didapat dari hasil pemeriksaan.

Dalam upaya mengurangi risiko tersebut, Liliek menyebutkan, petugas kesehatan yang tergabung dalam PPIH terus melakukan pembinaan kesehatan terhadap jemaah, di antaranya saat manasik.

"Selama delapan kali akan kami periksa rutin dan pastikan yang berangkat memiliki kesiapan fisik," imbuhnya.

Pemantauan terus dilakukan pada saat akan keberangkatan, selama rangkaian  pelaksanaan ibadah haji, hingga kepulangan haji. Di setiap kelompok terbang (kloter) haji pun akan didampingi 1 orang dokter dan 2 orang perawat. Bukan hanya dokter umum, tetapi ada juga dokter spesialis yang turut serta dalam rombongan jemaah haji.

Liliek pun mengimbau para calon jemaah haji agar membawa obat-obatan yang biasa dikonsumsi di Tanah Air. Dia juga meminta kepada para calon jemaah haji yang sudah mendapatkan isthitaah kesehatan, agar dapat menjaga kesehatannya, di antaranya dengan menjaga asupan makanan dan minuman, menjaga kebugaran dengan melakukan olah raga rutin yang disesuaikan dengan kemampuan, serta tidak melakukan aktivitas berlebihan menjelang keberangkatan ke Tanah Suci.

"Jangan sampai kelelahan. Bila akan melakukan walimatus safar sebaiknya jauh-jauh hari. Jangan sampai besok mau berangkat, malam harinya masih menerima tamu dan belum sempat packing," imbuhnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat