PIKIRAN RAKYAT - Seorang anggota polisi di Palembang menusuk dan menembak debt collector (DC). Peristiwa ini viral di media sosial dan jadi perbincangan massal. Dalam video tampak seorang polisi melakukan penyerangan pada debt collector yang bertugas. Padahal sang oknum diduga menunggak mobil selama 2 tahun.
Debt collector yang menagih ditembak menggunakan senjata airsoft gun. Tak hanya itu, dalam video juga tampak seorang debt collector berdarah-darah. Diduga, sang DC menerima tusukan dari anggota polisi dengan inisial Aiptu FN.
Terkait hal ini, Polda Sumatera Selatan melakukan pemeriksaan. Hasilnya, ternyata pihak Polda malah membela FN. Tak menyoroti masalah soal tunggakan mobil 2 tahun, Polda menyatakan aksi tusuk debt collector sebagai tindakan bela diri.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Sunarto. Ia menyatakan Aiptu FN terdesak sehingga lakukan aksi tersebut.
Mental preman, beli mobil kredit, gak bayar angsuran 2 tahun, ditagih bukannya bayar, malah NEMBAKDetik detik Polisi Pangkat Aiptu di Palembang Tembak Debt Collector ????
Cc @ListyoSigitP @DivHumas_Polri pic.twitter.com/GVwx5U4Glv
— Kang Manto (@KangManto123) March 24, 2024
Sunarto menjelaskan saat kejadian, ada 12 orang debt collector menghadang Aiptu FN. Mereka memaksa sang polisi memberikan kunci mobil yang tertunggak 2 tahun. Padahal di dalam mobil ada keluarga dari sang polisi.
"Jadi ada istri, dan anaknya dua orang yang kala itu dihadang oleh 12 orang. Yang diduga debt collector tadi, dengan menggedor-gedor kaca mobil kemudian memaksa untuk meminta kunci mobil," ucap Sunarto dalam keterangannya.
Sunarto pun menyatakan jika apa yang dilakukan oleh Aiptu FN tersebut adalah upaya bela diri.