kievskiy.org

Harita Nickel Bakal Bangun PLTS di Pulau Obi, Bertenaga 300 MW

Direktur Utama Harita Nickel, Roy Arman Arfandy memberikan keterangan pres, Rabu, 3 April 2024.
Direktur Utama Harita Nickel, Roy Arman Arfandy memberikan keterangan pres, Rabu, 3 April 2024. /Dok Harita Nickel

PIKIRAN RAKYAT - Direktur Utama Harita Nickel, Roy Arman Arfandy mengatakan pihaknya berencana membangun pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. PLTSPLTS yang akan dibangun Harita Nickel memiliki kapasitas 300 megawatt (MW).

"Harita Nickel terus melakukan perkembangan di Pulau Obi. Saat ini kami berencana membangun PLTS, ditahap pertama dengan kapasitas 40 MW telah memasuki proses tender," ungkap Roy Arman Arfandy di Jakarta, Rabu, 4 April 2024.

Roy Arman mengatakan secara bertahap PLTS Harita Nickel akan terus ditingkatkan. PLTS yang tengah proses tender disebut Roy menjadi implikasi nyata Harita Nickel dalam menerapkan peralihan penggunaan bahan bakar fosil menuju energi ramah lingkungan.

"Penggunaan PLTS ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan," katanya.

Untuk saat ini, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel yang merupakan perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel menggunakan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara dengan kapasitas 960 MW. Penggunaan PLTU tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional di tambang dan juga smelter.

Peningkatan Pertumbuhan di 2023

Di tengah tantangan global, seperti penurunan harga nikel dan ketidakpastian ekonomi secara makro, Harita Nickel tetap mencatatkan pertumbuhan yang kuat dan konsisten, didorong oleh peningkatan produksi dan efisiensi operasional.

Di tahun 2023, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berada di angka IDR 5,62 triliun, meningkat dari IDR 4,67 triliun di tahun sebelumnya dan bertumbuh 20%. Pertumbuhan ini mencerminkan pengelolaan operasional yang efektif dan pertumbuhan yang stabil di tengah pasar yang fluktuatif, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) untuk laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai 170% sejak tahun fiskal 2020.

Selain itu, Harita Nickel, secara keseluruhan di tahun 2023, mencatat pendapatan sebesar IDR 23,86 triliun atau meningkat sebesar 149% dari tahun sebelumnya dan laba kotor sebesar IDR 8,28 triliun atau naik 77% dibanding tahun sebelumnya.

Dari lini bisnis pertambangan, Harita Nickel mencatat kenaikan volume penjualan bijih nikel sebesar 98%, atau mencapai 15,38 juta wmt (wet metric ton) dibanding 7,77 juta wmt pada tahun 2022, yang terdiri dari saprolit sebanyak 6,30 juta wmt, naik 235% dari 1,88 juta wmt, dan limonit sebanyak 9,08 juta wmt, naik 54% dari 5,89 juta wmt.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat