PIKIRAN RAKYAT - PT Jasa Marga (Persero) Tbk, melalui anak usahanya PT Jasamarga Japek Selatan, mengambil langkah cepat dengan mengoperasikan jalur fungsional Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan.
Langkah ini dilakukan untuk mengatasi kepadatan lalu lintas yang terjadi akibat penanganan kecelakaan di Km 58.
Direktur Utama Jasamarga Japek Selatan (JJS), Charles Lendra, menjelaskan bahwa pembukaan jalur fungsional Tol Japek II Selatan dilakukan atas diskresi kepolisian.
Tujuan utamanya adalah untuk mengalihkan arus lalu lintas dari Jalan Tol Cipularang menuju Jalan Tol Jakarta-Cikampek, yang mengalami kepadatan akibat kecelakaan di Km 58.
Kecelakaan tersebut melibatkan tiga kendaraan, yakni bus Primajasa, Gran Max, dan Daihatsu Terios. Sayangnya, akibat kecelakaan tersebut, mobil Gran Max dan Terios mengalami kebakaran dan menyebabkan sembilan korban meninggal dunia.
"Jalur fungsional Jalan Tol Japek II Selatan dibuka atas diskresi kepolisian. Kami bersama pihak kepolisian memastikan tidak ada kepadatan lalu lintas di jalan provinsi (jalan industri) setelah akses keluar dari jalur fungsional," ujar Charles.
Jalur fungsional Jalan Tol Japek II Selatan hanya dapat dilalui oleh kendaraan kecil/golongan I (nonbus) dengan kecepatan maksimal 60 km/jam. Akses masuk ke jalur fungsional berada di Km 76+400 Jalan Tol Cipularang arah Jakarta.
Untuk memastikan pengguna jalan tidak kesulitan, JJS telah memasang rambu petunjuk setiap 1 km, 500 m, dan 200 m menjelang akses masuk jalur fungsional, serta di persimpangan sebelum akses masuk jalan tol.
Meskipun jalur fungsional ini tidak dikenakan tarif, pengguna jalan tetap diwajibkan untuk melakukan pembayaran di Gerbang Tol (GT) Kutanegara. Di sini, pengguna jalan membayar tarif tol Jalan Tol Cipularang dan Jalan Tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) jika berasal dari gerbang tol di Jalan Tol Padaleunyi, dengan tarif yang sama jika keluar melalui GT Sadang Jalan Tol Cipularang.