kievskiy.org

Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap Polisi

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indardi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indardi. /Pikiran Rakyat/Asep Bidin Rosidin

PIKIRAN RAKYAT - Polisi menangkap sopir mobil Fortuner arogan berpelat dinas TNI yang cekcok dengan pengendara lain di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek). Saat cekcok, sopir Fortuner itu mengaku sebagai adik seorang jenderal.

Kabar penangkapan terhadap sopir mobil Fortuner dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam. Namun, dia tidak menyebut waktu dan lokasi penangkapan.

Ade Ary hanya mengatakan bahwa polisi sudah mengamankan sopir arogan tersebut. Pendalaman keterangan sedang dilakukan.

“Benar, sudah diamankan dan sedang dilakukan pendalaman,” kata Ade Ary kepada wartawan, Rabu, 17 April 2024.

Marsda Purn Asep tak kenal si sopir

Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi buka suara setelah namanya dikait-kaitkan dengan kasus sopir mobil Fortuner tersebut. Asep mengaku tidak memiliki hubungan keluarga dan tidak mengenal sopir mobil Fortuner yang arogan tersebut. Sebelumnya, pelat dinas TNI bernomor 84337-00 pada mobil yang dikendarai sopir itu terdaftar atas nama Asep.

“Kami tidak memiliki hubungan dan kami tidak kenal dengan warga sipil yang melakukan pelanggaran lalu lintas di Km 57 Tol Cikampek dengan menggunakan mobil Toyota Fortuner pelat Dinas 84337-00 dan menjadi viral,” kata Asep, Senin, 15 April 2024.

Asep menjelaskan, nomor dinas TNI dengan Nopol 84337-00 merupakan nomor dinas kendaraan operasional saat dia berdinas di Universitas Pertahanan Republik Indonesia sebagai Guru Besar pada 2020.

“Selain itu, kendaraan yang saya gunakan dengan pelat nomor dinas tersebut adalah Pajero Sport dan terdaftar dalam sistem, bukan Toyota Fortuner sebagaimana yang telah viral di video pemberitaan,” tutur Asep.

Asep tidak mengetahui kenapa pelat dinas tersebut bisa digunakan pengemudi Fortuner. Dia memastikan tidak pernah memberikan maupun meminjamkan pelat dinas tersebut ke orang lain.

“Kami sama sekali tidak tahu, karena kami pribadi tidak pernah memberikan, meminjamkan ataupun mendelegasikan penggunaan nomor pelat dinas tersebut kepada orang lain,” tutur Asep.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat