kievskiy.org

Menilik Kembali Pengganti Biaya Pasien Covid-19 di Tengah Isu Mafia Rumah Sakit dan Data Kematian

Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /PIXABAY/Fernando Zhiminaicela

PIKIRAN RAKYAT - Beberapa waktu lalu, pertemuan antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko mengangkat isu yang selama ini menjadi bola panas di masyarakat.

Keduanya mengungkit soal data kematian pasien Covid-19 yang dilaporkan setiap rumah sakit, terutama selama pandemi.

Dalam pertemuan yang dilakukan pada Kamis 1 Oktober 2020 itu, Moeldoko menyoroti definisi kasus kematian selama pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Hasil Leeds United vs Man City: The Citizens Mati Kutu

"Definisi itu harus kita lihat kembali, jangan sampai semua kematian pasien itu selalu dikatakan akibat Covid-19," ujar Moeldoko di Semarang, Kamis lalu, dikutip dari Antara.

Selain itu, Moeldoko juga meminta agar rumah sakit untuk tidak sembarang 'meng-Covid-kan' semua pasien yang meninggal dunia selama pandemi.

Moeldoko mengaku, bahwa tindakan tersebut sudah banyak terjadi. Pasien yang sakit biasa dinyatakan meninggal karena terpapar virus corona, padahal negatif Covid-19.

Baca Juga: Rachel Maryam Melahirkan, Mulan Jameela Berkomentar, Istri Ahmad Dhani Itu Unggah Foto dan Mohon Doa

"Ini perlu diluruskan agar jangan sampai ini menguntungkan pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan dari definisi itu," lanjut Moeldoko.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat