PIKIRAN RAKYAT - Yulia Bhayangkari, pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, kecewa dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak seluruh gugatan hasil Pilpres 2024. Dia adalah warga Bandung, Jawa Barat, yang ikut unjuk rasa di luar gedung MK, Senin, 22 April 2024.
"Sangat kecewa dan melukai hati kami," kata dia, "sampai kapan pun, kami tidak akan terima pemilu hasil kecurangan."
Didin Karyadi Galib, pendemo dari Komunitas Pembela Negara, juga merasakan kekecewaan yang sama. Menurut dia, putusan tersebut bisa menurunkan citra lembaga itu.
Pada Senin pukul 16.45 WIB, sejumlah pendemo membakar beberapa kayu di tengah jalan kawasan Patung Arjuna Wijaya. Lokasinya tidak jauh dari gedung MK.
Koalisi Perubahan Anies-Muhaimin sudah selesai
Pasangan calon 01 Anies-Muhaimin memberi selamat kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang sudah menang Pilpres 2024. "Selamat menjalankan amanat konstitusi, selamat bekerja menunaikan harapan rakyat."
Muhaimin bilang, seiring dengan putusan MK ihwal sengketa Pilpres 2024, Koalisi Perubahan sudah selesai. "Koalisi Perubahan secara target, tujuan, dan fungsi sudah selesai."
Kendati demikian, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berharap betul bisa bekerja sama dengan Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera, dan lainnya. Lalu, bagaimana dengan respons Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh sebagai partai pengusung Anies-Muhaimin ihwal putusan MK itu?
Surya memberi sinyal pihaknya merapat ke kubu Prabowo-Gibran. "Maka wajar kita semuanya seharusnya ibarat menutup buku lama dan membuka buku baru. Itu harapan saya. Indonesia membutuhkan spirit, semangat ini. Kita boleh bertikai satu sama lain di dalam kompetisi, tetapi ketika kompetisi selesai, kita harus menghargai. Yang kalah menghargai yang menang, yang menang apalagi. Inilah kekuatan kita seharusnya," kata dia, seperti dilaporkan BBC News Indonesia.