kievskiy.org

BKKBN: Penurunan Angka Stunting Belum Sesuai Harapan

Ilustrasi stunting.
Ilustrasi stunting. /Pixabay/Rene Asmussen Pixabay/Rene Asmussen

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan angka stunting mengalami penurunan setiap tahun dan pada 2022 angkanya turun sebesar 2,28 persen. Kendati, target penurunan tersebut masih belum sesuai harapan.

Hal itu disampaikannya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 di Auditorium BKKBN, Kompleks Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis, 25, April 2024.

Dalam acara tersebut hadir sejumlah tokoh antara lain Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, serta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Hinsa Siburian.

"Kami menyadari dari SKI (Survei Kesehatan Indonesia) penurunannya belum signifikan, sangat kecil. Namun demikian, kami mengikuti arahan bapak Wapres waktu rapat di Setwapres dan Menkes bahwa diimbau kepada seluruh daerah untuk EPPGBM (Elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat) supaya ditingkatkan cakupannya," kata Hasto.

Sekadar informasi, prevalensi stunting pada 2023 turun 0,1 persen menjadi sebesar 21,5 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar 21,6 persen, berdasarkan data SKI. Adapun target penurunan stunting adalah 14 persen pada 2024.

Hasto optimistis target tersebut dapat terwujud. Ia mengatakan meski penurunan angka stunting belum sesuai harap tetapi jumlah keluarga beresiko tinggi stunting menurun signifikan.

"Jadi keluarga yang tidak punya air bersih, jambannya tidak standar, rumahnya kumuh mengalami penurunan yang signifikan, mudah-mudah ini ke depan dapat mempercepat penurunan stunting," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta penghambat percepatan penurunan prevalensi stunting, harus segera ditemukan. Pemerintah telah menetapkan percepatan penurunan stunting menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional.

"Saya minta faktor-faktor yang menyebabkan capaian penurunan stunting semakin melambat dalam dua tahun terakhir ini agar diidentifikasi dan dinavigasi,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat