PIKIRAN RAKYAT - Mahasiswa Universitas Texas di Austin (UT Austin) dan Universitas Southern California (USC) menggelar aksi unjuk rasa bela Palestina. Aksi damai itu berakhir ricuh hingga puluhan mahasiswa ditangkap dan ditahan aparat setempat.
Demonstrasi bela Palestina ini merupakan gerakan beruntun yang menjalar dari satu kampus ke kampus lainnya di AS. Tuntutan mahasiswa berkutat seputar penentangan terhadap genosida Israel di Gaza.
Gerakan dan dukungan bagi Palestina belakangan diketahui meningkat di seluruh negeri paman Sam. Hal ini sampai memicu Ketua DPR, Mike Johnson untuk memanggil Garda Nasional sebagai bentuk pengamanan. Garda Nasional merupakan pasukan cadangan Angkatan Udara dan Angkatan Darat Amerika Serikat.
Dalam waktu saling berdekatan, mahasiswa di Universitas Harvard dan Universitas Brown juga mengadakan aksi bela kemerdekaan Palestina, dengan mendirikan perkemahan di pantai timur, sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Gaza.
Gerakan mahasiswa AS mulanya diinisiasi Universitas Columbia di New York pekan lalu. Para mahasiswa di sana menyerukan universitas-universitas lainnya untuk memutus hubungan keuangan dengan Israel dan melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan zionis.
Setidaknya 34.262 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di daerah kantong yang terkepung sejak 7 Oktober, ketika pejuang Hamas menyerang Israel selatan, menewaskan 1.139 orang dan menawan puluhan orang.
Protes yang dipimpin mahasiswa berlangsung damai dan sebagian besar penuh rasa hormat. Namun, aksi ini kerap dibalas reaksi keras dari banyak universitas sebab dinilai anti-Semitisme.
Baca Juga: Israel Penjajah dan AS Gontok-gontokan, Benjamin Netanyahu Bersumpah Melawan Balik
34 Orang Ditangkap dan Ditahan
Unjuk rasa terbesar berlangsung pada Rabu, 24 April, di UT Austin, di mana ratusan mahasiswa melakukan mogok belajar dan berbaris menuju halaman utama kampus.