kievskiy.org

Kenapa Pemilih Lantang Membela Paslon Dukungannya padahal Bukan Kader Parpol dan Buzzer? Begini Kata Pakar

Ilustrasi memilih dalam Pilpres 2024.
Ilustrasi memilih dalam Pilpres 2024. /Pikiran-rakyat.com/Egista Hidayah

PIKIRAN RAKYAT - Ada banyak hal yang terjadi dalam Pilpres 2024. Salah satunya sikap sejumlah pemilih yang aktif dan semangat untuk memberikan dukungan kepada pasangan calon (paslon) pilihannya.

Bahkan, beberapa dari mereka juga membagikan hal-hal yang dijanjikan oleh paslon pilihannya ke media sosial. Ada pula yang turut membela paslon mereka melalui kolom komentar di berbagai media sosial. 

Menariknya, hal itu dilakukan mereka dengan suka rela, tanpa imbalan. Mereka juga tak masuk ke dalam suatu partai tertentu atau menjadi buzzer dari paslon tertentu. 

Seorang pekerja asal Madiun bernama Sukma menjadi salah satu pemilih yang ikut melakukan hal tersebut. Mulanya, Sukma menceritakan bahwa pada Pilpres 2024 ini, ada beberapa faktor yang diperimbangkannya sebelum menentukan paslon. 

Paling utama, saya lihat mana tim paslon yang paling sedikit rekam jejak kriminalnya, dan yang paling sedikit track record negatifnya. Setelah itu, saya menilai kebijakan-kebijakannya dan dampaknya, serta cara komunikasinya,” katanya kepada Pikiran-Rakyat.com, Jumat, 26 April 2024.

Hal serupa juga disampaikan oleh Nadira, pekerja asal Banyuwangi. Ia mengaku, program yang dijanjikan paslon merupakan hal yang dipertimbangkannya sebelum menentukan pilihan. Salah satunya cara paslon bersikap selama kampanye.

“Visi-misinya, dan program apa aja. Lalu, bagaimana cara beliau beliau berdebat, termasuk cara menanyakan sesuatu, cara menjawab sesuatu, dan pilihan katanya,” ujarnya.

Keduanya turut membela paslon dukungan mereka di media sosial. Sukma sendiri mengaku tak ambil pusing jika ada masyarakat yang mengkritisi paslon dukungannya, asalkan hal itu sesuai dengan fakta. 

“Saya termasuk aktif dan ingin menyadarkan orang-orang bahwa ada paslon yang akan sangat berdampak buruk untuk Indonesia. Sederhana saja, karena saya beneran peduli sama nasib kita sebagai masyarakat yang miskin dan gak kaya-kaya banget ini. Harapan saya, nasib kita bisa jadi lebih baik, meski sedikit,” ucapnya.

Nadira pun mengungkapkan hal serupa. Ia tidak kesal jika ada masyarakat yang mengkritisi paslon dukungannya, tapi ia kesal jika kritikan tersebut dilontarkan tanpa alasan yang jelas.

“Termasuk sering membela jika di X. Biasanya menimpali komentar orang lain yang suka sok tahu terhadap paslon yang saya dukung, balik lagi mereka kebanyakan tidak riset terhadap apa yang akan mereka kritisi, hanya sekedar hate speech, saya juga sering me-reply postingan orang yang suka blunder terhadap paslon dukungannya sendiri,” tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat