kievskiy.org

Sejarah Hari Buruh: dari Kerusuhan Haymarket dan Dijadikan Libur Nasional oleh SBY

Salah satu adegan dalam film Modern Times yang dibintangi Charles Chaplin. Film tersebut menceritakan kondisi buruh yang dieksploitasi. Begini sejarah Hari Buruh dan kenapa ditetapkan saban 1 Mei.
Salah satu adegan dalam film Modern Times yang dibintangi Charles Chaplin. Film tersebut menceritakan kondisi buruh yang dieksploitasi. Begini sejarah Hari Buruh dan kenapa ditetapkan saban 1 Mei. /Charles Chaplin Productions

PIKIRAN RAKYAT - Hari Buruh Internasional atau May Day yang disebut pula Labour Day diperingati saban 1 Mei. Ada banyak pekerja di pelbagai negara yang memperingatinya dari masa ke masa. Namun, di balik peringatan tersebut, terdapat catatan sejarah panjang yang terbentang.

Sejarah panjang di balik ditetapkannya 1 Mei sebagai Hari Buruh itu bahkan termaktub dalam beberapa literatur. Muncul pada akhir abad ke-19, May Day ditujukan untuk memperingati perjuangan pergerakan buruh, menggalang solidaritas kelas pekerja.

May Day tidak lepas dari pergerakan para buruh memperjuangkan haknya di lingkungan kerja. Jam kerja tidak laik adalah hal yang sudah biasa dihadapi. Buruh bekerja selama 10—12 jam dalam sehari. Bekerja selama 6—7 hari.

Lalu, sejak kapan Hari Buruh diperingati saban 1 Mei? Bagaimana sebetulnya sejarah di balik Labour Day tersebut?

Sejarah Hari Buruh

Ilustrasi buruh perempuan.
Ilustrasi buruh perempuan.

Britannica menyebutkan, 1 Mei diperingati Hari Buruh guna memperingati Haymarket Riot atau Kerusuhan Haymarket, konfrontasi kekerasan yang terjadi pada 4 Mei 1886 di Chicago, Illinois. Peristiwa itu menjadi tonggak sejarah May Day.

Sementara situs resmi Pekerja Industri Sedunia (IWW) melaporkan, Hari Buruh dimulai sejak era revolusi industri, bermula dari nasib buruh Amerika Serikat yang bekerja selama belasan jam. Kelompok buruh lantas memperhatikan kondisi tersebut, menilai pentingnya pembatasan durasi bekerja menjadi delapan jam dalam sehari.

Walhasil, pada 1884, dalam konvensi nasional di Chicago, Federasi Perdagangan Terorganisir dan Serikat Buruh—Federasi Buruh di Amerika Serikat—mendeklarasikan tuntutan itu. Sejak 1 Mei 1886, para pekerja bekerja selama 8 jam dalam sehari. Lebih dari 300.000 buruh dari 13.000 perusahaan seluruh Amerika Serikat meninggalkan pekerjaan, merayakannya.

Saat kebijakan tersebut berlangsung, 40.000 buruh di Chicago mogok kerja. Jumlahnya semakin meningkat, menjadi 100.000 pekerja. Pada tahun pertama, tepatnya 3 Mei 1886, 200 buruh dari McCormick Reaper Works turun ke jalan, merayakan Hari Buruh.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat