PIKIRAN RAKYAT - Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan meyakini Microsoft tidak akan menyesal menanamkan investasi di Indonesia. "Saya pikir jika Anda berinvestasi di Indonesia, Microsoft, Anda tidak akan menyesal, saya janjikan itu," kata Luhut dalam acara Microsoft Build: AI Day Jakarta, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Selasa, 30 April 2024.
Dia mengatakan, pemerintah Indonesia siap membuka kerja sama dan berdiskusi dengan detail untuk investasi. Dia yakin Indonesia mampu memberikan insentif dari investasi.
![Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan.](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/02/03/1201524303.jpeg)
"Apa yang Anda dapatkan di India, Anda dapatkan di Thailand, di mana saja, kami bisa bertarung dengan mereka. Kami dapat memberikan yang lebih baik daripada insentif itu, itu mentalitas pemerintah saat ini," ujarnya.
Luhut mengatakan, negara tidak bisa bersaing dalam hal investasi seandainya investor banyak disulitkan. Oleh karena itu, dia berjanji tidak akan mempersulit investasi di Indonesia.
"Saya tidak akan membuat kebijakan yang bertentangan dengan kepentingan generasi muda Indonesia," ujarnya.
"Ingatkan kami, boleh saja, tapi jangan meremehkan Indonesia. Indonesia mengerti, kami punya tanggung jawab. Saya punya tanggung jawab kepada generasi muda Indonesia," ucapnya.
Investasi Rp27,6 triliun
CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan, rencana investasi Microsoft di Indonesia senilai 1,7 miliar dolar atau setara Rp27,6 triliun. Investasi akan berlangsung untuk empat tahun ke depan. Investasi ini untuk infrastruktur cloud dan AI baru di Indonesia.
"Saya sangat senang sekali untuk mengumumkan pada hari ini bahwa kami telah berinvestasi senilai 1,7 miliar dollar (Rp27,6 triliun) untuk memberikan yang terbaru dan terbaik mengenai infrastruktur AI di Indonesia," kata Satya dalam paparannya pada acara Microsoft Build: AI Day Jakarta, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Selasa, 30 April 2024.
Perusahaan teknologi raksasa itu juga membuka pelatihan keterampilan AI untuk 840.000 orang di Indonesia dengan total 2,5 juta orang seluruhnya di wilayah ASEAN hingga tahun 2025.***