kievskiy.org

Harus Ada Pengawasan Ketat Terkait Study Tour Sekolah oleh Pemerintah

Bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok yang kecelakaan di Subang pada Sabtu, 11 Mei 2024.
Bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok yang kecelakaan di Subang pada Sabtu, 11 Mei 2024. /Antara/Raisan Al Farisi

PIKIRAN RAKYAT - Direktur Eksekutif Yayasan Cahaya Guru, Muhammad Mukhlisin, mengimbau pemerintah untuk memperketat pengawasan terhadap pelaksanaan widyawisata atau study tour serta kegiatan lain yang mengharuskan murid bepergian jauh. Langkah ini dianggap mendesak guna mengurangi risiko kecelakaan yang telah berulang kali terjadi dan menelan korban jiwa.

“Ini karena kejadian kecelakaan akibat study tour telah banyak menyebabkan korban jiwa dan terus berulang,” ujar Mukhlisin di Jakarta, Selasa 14 Mei 2024.

Mukhlisin menyebutkan beberapa insiden tragis yang terjadi selama setahun terakhir. Salah satunya adalah kecelakaan study tour SMPN 3 Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, pada 18 Oktober 2023 yang mengakibatkan enam murid dan satu guru luka-luka, serta menewaskan satu kernet bus.

Kemudian pada 2 Desember 2023, rombongan SMKN 2 Ngasem Bojonegoro menabrak dump truk hingga menewaskan dua orang. Kecelakaan lainnya terjadi pada 18 Januari 2024, saat study tour SMAN 1 Sidoarjo mengakibatkan tiga orang luka-luka dan dua orang meninggal dunia.

Yang terbaru, pada 11 Mei 2024, rombongan murid dan guru SMK Lingga Kencana Kota Depok mengalami kecelakaan di Subang, Jawa Barat, yang menyebabkan 11 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.

Menurut Mukhlisin, pemerintah harus segera menetapkan mekanisme pengawasan dan regulasi terkait widyawisata untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

"Regulasi sangat diperlukan untuk memberikan kepastian kepada orang tua murid dan pemangku kepentingan soal wajib atau tidaknya widyawisata termasuk mekanisme pelaksanaannya sehingga memunculkan rasa aman dan berkeadilan," tegasnya.

Mukhlisin juga menyoroti kecelakaan yang menimpa SMK Lingga Kencana Depok pada 11 Mei 2024 di Subang, Jawa Barat, yang merupakan bagian dari kegiatan perpisahan dan tidak terkait dengan kurikulum pembelajaran.

Ia menilai, kegiatan-kegiatan akhir tahun seperti perayaan perpisahan, wisuda, dan study tour sering kali memberatkan orang tua dari segi biaya, mengingat kondisi ekonomi yang beragam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat