kievskiy.org

Mahasiswa Mahasiswi Bersuara Soal Isu UKT Mahal: Padahal Buat Melamar Kerja Minimal S1

Mahasiswa ITB berdemonstrasi karena keberatan kampus buka opsi bayar UKT via pinjol.
Mahasiswa ITB berdemonstrasi karena keberatan kampus buka opsi bayar UKT via pinjol. /Pikiran Rakyat/Deni Armansyah

PIKIRAN RAKYAT - Mahasiswa dan mahasiswi bersuara terkait isu UKT mahal yang kini tengah meneror masyarakat. Perlu diketahui dalam beberapa waktu terakhir, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) disoroti karena kenaikan biaya UKT yang naik secara sporadis.

Putri Utami, mahasiswi Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyatakan bahwa ia sebenarnya tak terlalu mengikuti isu tersebut. Tapi, jika memang ada kenaikan tiba-tiba, itu patut menimbulkan pertanyaan panjang.

"Tapi kalau menurut saya tiba-tiba di tengah-tengah gitu kan. Tiba-tiba ada kenaikan UKT sepertinya, ada apa gitu. Di pikiran rektor ada apa gitu?," tuturnya saat dihubungi Pikiran-Rakyat.com Jumat 17 Mei 2024.

"Apakah mereka membutuhkan tanda kutip uang untuk membangun kampus lebih baik. Atau apakah ada niat-niat lain yang mungkin terselubung. Mungkinkah? Kita kan ga tahu?," ucapnya lagi.

Sebaiknya Didemo!

Senada dengan Putri, Aldi dan Rifki yang merupakan mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba) juga mempertanyakan kebijakan kampus tersebut. Pasalnya, mereka mengetahui isu dari pemberitaan massif di media social.

Meskipun begitu, menurut mereka, wacana tersebut belum terasa di kampus Unisba. "Sejauh ini sih belum ada peningkatan terkait UKT ya. Masih dibilang sama seperti semester-semester sebelumnya," kata keduanya.

Tapi mereka gamang jika UKT mahal memang terjadi nantinya. Meskipun demikian, mereka masih bimbang dengan kebijakan tersebut. Aldi dan Rifki ingin jika UKT memang naik, harus diselingi dengan fasilitas kampus yang ikut naik.

"Untuk kebijakan ini sih sebenernya 50:50 sih. Bisa setuju bisa enggak. Kalau setuju, itu misalkan UKT naik berbanding lurus dengan apa yang diberikan kampus termasuk fasilitas, ya mungkin bisa didiskusikan ulang," kata Aldi.

"Tapi jika ada kepentingan lain, atau maksud terselubung dari pihak kampus. Sebaiknya didemo saja," ucap Rifki.

Mereka juga kecewa dengan kenaikan UKT kampus yang bisa sampai menyentuh angka ratusan juta rupiah tersebut. Bahkan siap untuk aksi turun ke jalan jika memang itu terjadi di Unisba.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat