kievskiy.org

Megawati Nilai Pemilu 2024 Sudah Direkayasa: KPU Diam, Bawaslu Gak Ada Suara

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. /ANTARA/M Risyal Hidayat

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyinggung jalanya Pilpres 2024. Ia mengaku sedih TNI dan Polri terlibat dalam politik praktis.

Hal itu disampaikannya saat berpidato politik di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP pada Jumat, 24 Mei 2024. 

“Masa TNI/Polri dibawa lagi ke politik praktis, sebagaimana kita rasakan dalam Pilpres yang baru saja berlalu. Saya tuh sedihnya ya gitu, saya ini presiden ketika Pemilu langsung pertama loh, bertanggung jawab, berhasil loh,” katanya, dikutip dari YouTube PDI Perjuangan pada Sabtu, 25 Mei 2024.

“Loh kok sekarang, Pemilu-nya langsung, tapi kok jadi abu-abu gitu. Sudah direkayasa,” ujarnya. 

Melanjutkan ucapannya, Megawati Soekarnoputri pun menyindir beberapa lembaga negara, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) atas apa yang terjadi selama Pilpres 2024 kemarin.

“Kurang apa loh, semuanya berkata..civil society, ahli hukum dan lain sebagainya. Kok sepertinya ga ada yang akan bilang 'oh iya betu, bukan begitu seharusnya'. KPU-nya juga diam, Bawaslu-nya ga ada suara,” ujarnya. 

“Jadi kan saya mikir, masa saya ga boleh bersuara. Saya boleh dong bersuara. Katanya kita nih negara demokrasi,” ucapnya melanjutkan. 

Dalam kesempatan tersebut, Megawati Soekarnoputri juga menyayangkan kondisi KPK saat ini. Menurutnya, lembaga tersebut sudah dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak baik.

“Dulu reformasi menempatkan nepotisme, kolusi, dan korupsi sebagai musuh bersama. Oleh sebab itu, lahir lah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Itu juga saya loh yang buat. Heran loh, yang barang bagus-bagus, tapi sekarang dipergunakannya menjadi tidak bagus. Kenapa ya? Itu kesalahan siapa ya?” tuturnya. 

Selain itu, ia juga menyayangkan kinerja Mahkamah Konstitusi. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat