PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri 'menggoda' kader mengenai posisi partai jelang pemerintahan baru. Keputusan apa yang diambil, oposisi atau gabung ke dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka?
Dalam pidato penutupan Rakernas V PDIP di di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu, 26 Mei 2024, Megawati mengungkapkan perihal posisi politik PDIP.
Lazimnya, kata dia, posisi PDIP terhadap pemerintahan selalu diputuskan di dalam kongres partai, bukan di dalam rapat kerja nasional (rakernas).
“Posisi politik PDI Perjuangan terhadap pemerintahan yang akan datang merupakan sebuah hal yang bersifat strategis; dan selama ini selalu diputuskan di dalam kongres partai,” ucapnya, dikutip Senin, 27 Mei 2024.
Dengan demikian, belum ada keputusan bulat perihal posisi partai berlambang banteng tersebut. Namun, Megawati menyebut rakyat sebetulnya sudah paham prinsip perjuangan demokrasi yang melekat pada karakter PDIP.
Karakter pejuang itu, imbuhnya, berkaitan erat dengan simbol Rakernas PDIP yang ke-5 ini. Ialah api perjuangan, dengan nyala yang tak pernah padam.
“Kuncinya benar-benar terletak pada kesatupaduan dengan rakyat, bonding (menyatu), bonding, bonding. Rakyat tentu akan menanti untuk bisa mendapatkan pencerahan. Persoalannya apakah ke depan ini akan cerah atau mendung?” ucap Megawati.
Baca Juga: PDIP Nilai Pemilu 2024 Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia, Puan Singgung Pelanggaran Etika
PDIP Bakal 'Cerewet' Soal UKT Mahal
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, menegaskan bahwa partai akan ikut 'berteriak' terkait isu kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang belakangan menimbulkan kisruh di kalangan masyarakat.