kievskiy.org

Dua Pekan Pemberangkatan Jemaah Haji, Penerbangan Garuda Masih Sering Terlambat

Jemaah haji Indonesia kelompok terbang (kloter) KJT-16 dari Embarkasi Kertajati, Jawa Barat, tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Senin, 27 Mei 2024.* -
Jemaah haji Indonesia kelompok terbang (kloter) KJT-16 dari Embarkasi Kertajati, Jawa Barat, tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Senin, 27 Mei 2024.* - Eri Mulyani/"PR"

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Agama (Kemenag) kembali melakukan evaluasi atas kinerja maskapai pada dua pekan pemberangkatan jemaah haji Indonesia. Kemenag mencatat, Garuda Indonesia masih sering mengalami keterlambatan.

Pemberangkatan jemaah haji sudah berlangsung sejak 12 Mei 2024. Sampai 26 Mei 2024, tercatat sudah ada 287 kelompok terbang (kloter) yang diberangkatkan ke Tanah Suci. Garuda Indonesia memberangkatkan 152 kloter, sementara Saudia Airlines sebanyak 132 kloter.

“Sampai 26 Mei, kami melihat Garuda Indonesia masih sering mengalami keterlambatan. Dari 152 kloter, ada 60 kloter yang terlambat atau sekitar 39,47%,” terang Juru Bicara Kemenag, Anna Hasbie, di Jakarta, Selasa, 28 Mei 2024. 

Sementara itu, lanjutnya, Saudia Airlines, dari 132 kloter, ada 16 kloter yang mengalami keterlambatan atau sekitar 11,85%.

Keterlambatan paling parah, lanjut Anna, dialami oleh jemaah haji kloter 42 Embarkasi Solo (SOC-42) akibat adanya kerusakan mesin pesawat yang memberangkatkan jemaah SOC-41. Ini merupakan kloter terakhir dari Embarkasi Donohudan yang berangkat pada gelombang pertama, mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Keterlambatan SOC-42 juga berdampak pada perubahan jadwal SOC-43, bergeser hingga 17 jam dari rencana semula.

“Akibat mesin rusak Garuda Indonesia, SOC-42 terlambat hingga 7 jam 10 menit. Ini jelas sangat lama dan menjadikan jemaah makin kelelahan,” jelas Anna.

Selain itu, ada 13 kloter dengan keterlambatan Garuda Indonesia pada kisaran satu sampai dua jam. Sementara yang di atas dua jam, ada tujuh kloter.

“Untuk Saudia Airlines, keterlambatan terlama dialami kloter pertama Embakasi Jakarta-Bekasi atau JKS-01, sekitar 47 menit,” lanjutnya.

Proses evaluasi atas ontime performance Garuda Indonesia dan Saudi Airlines akan terus dilakukan setiap pekan. Saat ini, tahap pemberangkatan jemaah memasuki musim puncak atau peak season.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat