kievskiy.org

Bahlil Lahadalia Heran Anggaran Camat Jakarta Lebih Besar dari Kementeriannya: Saya Bingung

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (kedua kiri) mengikuti rapat kerja bersama Komisi VI DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (11/6/2024). Raker tersebut membahas Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun anggaran 2025 serta evaluasi pelaksanaan anggaran tahun anggaran 2023 dan realisasi anggaran semester I tahun 2024. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (kedua kiri) mengikuti rapat kerja bersama Komisi VI DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (11/6/2024). Raker tersebut membahas Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun anggaran 2025 serta evaluasi pelaksanaan anggaran tahun anggaran 2023 dan realisasi anggaran semester I tahun 2024. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww. /GALIH PRADIPTA ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia heran mendapati anggaran kecamatan DKI Jakarta lebih besar daripada anggaran untuk kementeriannya. Hal ini menyusul penetapan pagu indikatif Tahun Anggaran (TA) 2025 di mana anggaran lembaganya diturunkan signifikan.

Dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI DPR RI, di Senayan, Jakarta, Selasa, 11 Juni 2024, Bahlil Lahadalia mengungkapkan protes dan kecewanya. Dia mengaku bingung atas dasar perhitungan semacam apa bisa disimpulkan nominal sedemikian rupa bagi Lembaga yang dia pimpin.

"Ini yang buat saya bingung. Saya sejak kecil sudah berdagang, pernah menjadi pengusaha dan Ketum HIPMI, belum pernah menemukan teori ini," ujarnya.

Bahlil menjelaskan, semua target investasi terjadi karena didukung anggaran yang memadai. Menurut hitung-hitungannya, apabila anggaran hanya sebesar itu, maka Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk investasi yang pas juga hanya sebesar Rp800 triliun.

"Karena itu dalam teori saya, dengan basis anggaran yang ada, maka saya turunkan RKP saya koreksi menjadi Rp800 triliun," kata dia.

Rumus pertumbuhan ekonomi, sepanjang pengetahuannya, kata Bahlil, terdiri atas konsumsi, investasi, ekspor-impor, hingga spending government. Terutama, dalam situasi ekonomi yang tidak menentu seperti saat ini, sisi ekspor impor, daya beli masyarakat, dan investasi wajib digenjot pemerintah.

"Artinya hulunya adalah investasi. Oleh karena itu, esensi penting dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi di 2025 di atas 5 persen itu harus investasi. Namun apa yang terjadi, saya tidak tahu apakah ada teori ekonomi baru. Antara kebijakan, target dan kebijakan harus inherent harus ada benang merah," tutur Bahlil Lahadalia.

"Dan Rp650 triliun ini, ini kita untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kalau kita lihat basis anggarannya, camat di DKI anggarannya lebih besar daripada kementeriannya ini. Kalau begitu saya rasa rapatnya cukup 1 tahun satu kali saja lah apa yang mau kita evaluasi kalau begini?," ujar dia, sarkas di hadapan anggota rapat Komisi VI DPR RI.

Baca Juga: Edy Rahmayadi Yakin Lawan Bobby Nasution: Mantunya Malaikat pun Kita Lawan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat