kievskiy.org

Pilu Petani Setor Rp598 Juta ke Oknum Polisi Demi Anak Jadi Polwan, Malah Dijadikan ART dan Baby Sitter

Ilustrasi rupiah.
Ilustrasi rupiah. /Antara/Sigid Kurniawan

PIKIRAN RAKYAT - Nasib pilu dialami seorang petani yang ingin meloloskan putrinya menjadi Polisi. Namun, sudah setor lebih dari setengah miliar rupiah, sang anak malah dijadikan asisten rumah tangga (ART).

Petani bernama Carlim Sumarlin (56) itu merupakan warga Desa Wanakerta, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dia mengaku diminta menyerahkan uang Rp598 juta sebagai 'uang pelicin' agar putrinya bisa diterima menjadi anggota polisi wanita (polwan).

Dia juga mengaku telah menyerahkan uang tersebut kepada pihak yang berjanji dapat meloloskan sang anak untuk menjadi anggota Polri. Menurutnya, dua di antara pelaku merupakan anggota Polri aktif. Sementara satu lainnya merupakan mantan anggota Polri yang diberhentikan dengan tidak hormat (PTDH).

Kronologi Kejadian

Carlim Sumarlin mengungkapkan bahwa uang sebesar Rp598 juta yang dia serahkan merupakan hasil penjualan sawah dan kebunnya. Peristiwa itu terjadi pada 2016 lalu.

Pada saat itu, dia didatangi oleh Asep Sudirman, mantan anggota Polri yang merupakan tetangga kampungnya. Namun, dia menolak karena merasa tidak memiliki uang untuk mendaftar.

Seakan tak menyerah, terduga pelaku kemudian menyarankan Carlim Sumarlin menjual sawah dan kebunnya. Usul itu pun dilakukan korban.

Dia kemudian menyerahkan uang tersebut kepada dua terduga pelaku yang berbeda, yakni ditransfer sebesar Rp200 juta kepada Asep dan kepada Heni P secara tunai sebesar Rp300 juta.

Meski telah menyerahkan uang setengah miliar rupiah, sang anak tidak juga lulus menjadi anggota Polri. Bahkan, sang anak justru dipekerjakan sebagai ART dan baby sitter di rumah Yulia Fitri Nasution.

Carlim Sumarlin menyebut BAHWA sang anak dipekerjakan di rumah Yulia atas suruhan Anton dan Heni. Dia mengatakan, putrinya kini tinggal di kampung dan tidak memiliki pekerjaan pada saat ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat