kievskiy.org

Mirisnya Ibu Rumah Tangga dan Pelajar Kecanduan Judi Online: Ada 157 Juta Transaksi di Bawah Rp100.000

Ilustrasi: Judi online
Ilustrasi: Judi online /Antara/Yulius Satria Wijaya

PIKIRAN RAKYAT - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merasa miris dengan banyaknya pelajar dan ibu rumah tangga (IRT) yang menjadi pemain judi online. Apalagi, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat ada 157 juta transaksi judi online sejak 2017-2023.

KPAI pun tak menampik, transaksi judi online dengan nominal Rp100.000 ke bawah dilakukan oleh pelajar dan IRT. Diharapkan, persoalan judi online di Tanah Air dapat terselesaikan.

"Kebanyakan, 157 juta transaksi itu adalah transaksinya Rp100.000 ke bawah, siapa yang bertransaksi Rp100.000 ke bawah? Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebut kebanyakan ibu rumah tangga dan anak-anak, termasuk di dalamnya adalah pelajar," kata Komisioner KPAI Subklaster Anak Korban Pornografi dan Cybercrime, Kawiyan pada Selasa 18 Juni 2024.

Jika tidak diatasi dengan cepat, dia khawatir tren pelajar dan orang tua bermain judi online meningkat. Padahal, KPAI sudah mewanti-wanti, agar pemerintah melakukan pengawasan secara ketat.

"Sepertinya (tren) masih terus berlanjut, KPAI sebenarnya sudah lama merespons segera dilakukan pencegahan penanganannya. Pencegahan adalah orang-orang yang terlibat dalam judi online itu tidak terus bertambah," tutur Kawiyan.

Kemudian, anak-anak merupakan pihak yang paling terdampak jika orang tuanya bermain judi online. Sebab, tingkat kesejahteraan di keluarga akan berkurang dan rusak.

"Kemudian korban dalam arti yang dirugikan, yang menanggung dampak dari judi online itu juga tidak bertambah. Karena yang paling dirugikan dari praktik judi online adalah anak-anak," ujar Kawiyan.

Bebasnya Akses Digital

Kawiyan mengungkapkan, fenomena pelajar yang menjadi pemain judi online dikarenakan akses mereka yang bebas kepada dunia digital. Menurutnya, KPAI tidak kaget lagi jika ada pelajar yang terlibat judi online.

"Ini sebetulnya sudah lama terjadi," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat