kievskiy.org

Roundup: Mayoritas Jemaah Haji yang Meninggal Menggunakan Visa Ilegal

Sebagian besar jamaah haji yang meninggal dunia tahun ini berangkat tanpa melalui jalur resmi atau menggunakan visa ilegal.
Sebagian besar jamaah haji yang meninggal dunia tahun ini berangkat tanpa melalui jalur resmi atau menggunakan visa ilegal. Eri Mulyani/"PR"

PIKIRAN RAKYAT – Pelaksanaan Ibadah haji 1445 H dinodai dengan tragedi meningalnya lebih dari 1.000 jemaah haji yang berasal dari berbagai negara. Otoritas Arab Saudi mengungkapkan bahwa sebagian besar jamaah haji yang meninggal dunia tahun ini berangkat tanpa melalui jalur resmi atau menggunakan visa ilegal.

Kementerian Media Arab Saudi menjelaskan bahwa banyak dari mereka yang masuk ke Arab Saudi beberapa bulan sebelum musim haji hanya dengan visa kunjungan atau wisata biasa bukan visa yang dikhususkan bagi para jemaah haji.

“Individu-individu tersebut menetap di Makkah hingga musim haji tiba dan melaksanakan ibadah haji tanpa izin yang tepat,” ujar Kementerian Media Arab Saudi dalam pernyataan yang diterima di Jakarta pada Kamis 20 Juni 2024, dikutip dari Antara.

Otoritas Arab Saudi juga mengungkapkan bahwa Kementerian Luar Negeri Tunisia mengonfirmasi sebagian besar warganya yang meninggal saat berhaji tidak menggunakan visa haji, melainkan visa kunjungan, wisata, atau umrah. Hal serupa dilaporkan oleh Kementerian Luar Negeri Yordania, yang menyatakan semua warganya yang meninggal atau hilang saat berhaji tidak termasuk dalam rombongan haji resmi negaranya.

Musim haji tahun ini diwarnai oleh kenaikan suhu yang signifikan di Makkah, mencapai hingga 45 derajat Celsius. Jamaah yang berangkat secara ilegal tidak mendapatkan layanan akomodasi, makanan, atau transportasi yang disediakan untuk jamaah resmi, yang sangat penting untuk mengatasi dampak cuaca panas.

Baca Juga: 1.081 Jemaah Haji 2024 Meninggal Dunia, dari Indonesia Capai Angka 213 Jiwa

“Mereka pun rentan terhadap risiko kelelahan akibat panas, paparan sinar matahari, dan berjalan jauh di jalan kasar dan tidak beraspal yang memang bukan untuk digunakan pejalan kaki,” menurut pernyataan tersebut.

Setidaknya 550 orang dilaporkan meninggal dunia saat menjalankan ibadah haji di Arab Saudi akibat cuaca panas, menurut laporan AFP. Dari jumlah tersebut, 323 merupakan warga negara Mesir, sementara lebih dari 40 orang dari Yordania dan 35 dari Tunisia juga dilaporkan meninggal dunia.

Selain itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah pada Senin 17 Juni 2024 melaporkan bahwa setidaknya 138 calon haji asal Indonesia wafat saat menunaikan prosesi ibadah haji. Sebagian besar dari mereka meninggal karena penyakit bawaan.

Jemaah Haji Ilegal Tak Dapat Fasilitas di Tengah Panas Ekstrem

Arab Saudi dilanda suhu panas ekstrem hingga 51,8 derajat Celsius di tempat teduh, yang diyakini menjadi faktor utama tingginya angka kematian di kalangan jamaah haji tahun ini. Apalagi jemaah haji yang menggunakan jalur resmi tidak memiliki fasilitas memadai untuk menangkal risiko panas ekstrem yang menghantui, padahal Kementerian Kesehatan Saudi telah mengeluarkan peringatan untuk menghindari paparan panas dan tetap terhidrasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat