kievskiy.org

Polda Sumbar Diserbu, Massa Aksi Minta Keadilan untuk Bocah SMP yang Tewas Penuh Luka

Polda Sumatera Barat diserbu.
Polda Sumatera Barat diserbu. /Instagraam.com/@lbh_padang

PIKIRAN RAKYAT - Kasus kematian bocah SMP berinisial AM (13) di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menyita perhatian publik. Sebelumnya, jasad AM ditemukan dalam kondisi luka-luka dan diduga mendapat penyiksaan dari kepolisian setempat.

Massa pun menyerbu Polda Sumbar untuk meminta keadilan atas kasus tersebut pada Rabu, 26 Juni 2024. Hal ini diketahui langsung dari unggahan Instagram Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang.

“Aksi serbu Polda. Aksi Hari Anti Penyiksaan Sedunia. ‘Berikan keadilan untuk AM dan korban penyiksaan lainnya’,” kata keterangan dalam @lbh_padang, dikutip Kamis, 27 Juni 2024.

Saat itu, LBH Padang mengatakan bahwa Kapolda Sumbar tak mau menemui massa.

“Kapolda Sumatera Barat tidak mau menemui massa aksi di depan kantor Polda Sumbar. Aksi hari ini dibersamai oleh keluarga korban,” ujarnya.

“Massa aksi akan terus mendorong Kapolda untuk turun menemui massa aksi untuk memberikan klarifikasi dan komitmen dalam menyelesaikan kasus dugaan penyiksaan terhadap AM dan anak lainnya,” ucapnya.

Kematian AM Diklaim Berkaitan dengan Gerombolan Tawuran

Polda Sumbar mengatakan bahwa pihaknya sudah memiliki bukti bahwa kematian AM berkaitan dengan gerombolan tawuran yang saat itu ditindak oleh petugas. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan.

"Kami punya bukti berupa jejak digital bahwasanya korban punya komunikasi yang berkaitan dengan itu (aktivitas tawuran),” tuturnya, dikutip dari Antara. 

"Korban mengetahui aktivitas gerombolan tersebut, saat kedatangan petugas dari Sabhara Polda Sumbar akhirnya terjadi chaos karena semua yang ada di sana berusaha kabur," katanya.

Polda Sumbar pun mempertahankan keyakinan mereka bahwa AM lompat dari atas jembatan kuranji demi menghindari kejaran petugas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat