kievskiy.org

Ciptakan Mobil Hemat Energi, RI Jadi Negara Terbanyak Kirim Peserta Shell Eco Marathon 2024

Salah satu tim Shell Eco-Marathon 2024 mengujicoba kendaraan prototype di Sirkuit Mandalika pada Kamis, 4 Juli 2024.
Salah satu tim Shell Eco-Marathon 2024 mengujicoba kendaraan prototype di Sirkuit Mandalika pada Kamis, 4 Juli 2024. /Julkifli/Pikiran-rakyat.com


PIKIRAN RAKYAT -
Indonesia jadi negara terbanyak yang mengirimkan peserta dalam ajang kompetisi mobil hemat energi Shell Eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2024 yang telah dimulai pada 3-6 Juli 2024. Kompetisi ini diikuti oleh 78 tim dari 12 negara yang berlangsung di di Sirkuit Internasional Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 3-6 Juli 2024.

Selama tiga tahun terakhir kompetisi yang dikhususkan di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah ini telah berlangsung di Sirkuit Mandalika. Tahun 2024 ini, Indonesia mengirimkan 45 peserta dari berbagai perguruan tinggi yang tersebar di Tanah Air.

Sahala Sianipar, Regional Head of Corporate Relations Northeast and Southeast Asia Shell mengatakan program ini mendorong generasi muda berbagai di seluruh dunia untuk menjadi
pemimpin masa depan dalam bidang Sains, Teknologi, Teknik dan Matematika (STEM).

"(Mereka) merancang, membangun, dan menguji kendaraan hemat energi yang diharapkan dapat menciptakan solusi transportasi yang inovatif. Kami percaya, dengan tekad dan kerja keras, para
pelajar dapat mencapai hal-hal luar biasa untuk negara masing-masing," ujar Sahala kepada awak media, Kamis, 4 Juli 2024.

Para peserta yang ikut dalam Shell Eco-Marathon akan berkompetisi untuk menciptakan mobil hemat energi yang mereka rancang dan bangun dalam dua kategori yakni Prototype dan Urban Concept.

Kategori Prototype berfokus pada desain kendaraan ultra-efisien dan ringan, biasanya beroda tiga yang bertujuan untuk mengurangi hambatan serta memaksimalkan efisiensi sumber energi.

Adapun kategori Urban Concept merupakan desain kendaraan konvensional roda empat yang hemat energi sesuai kebutuhan transportasi. Peserta kemudian dapat memilih salah satu dari tiga jenis sumber energi yang dikompetisikan; yaitu baterai elektrik, bahan bakar hidrogen, dan mesin pembakaran internal (bensin, etanol dan/atau diesel).

Inspeksi Teknis

Agar peserta tim dapat berkompetisi di ajang ini, setiap tim harus melewati serangkaian inspeksi teknis (technical inspection) termasuk keamanan,
sebagai syarat wajib untuk dapat lolos berlaga di sirkuit.

Tim yang lolos inspeksi teknis akan bertanding di dua kategori kelas kendaraan, Prototype dan Urban Concept, untuk menentukan tim peserta yang mampu menempuh jarak terjauh dengan bahan bakar yang paling hemat.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat