kievskiy.org

Ironi Solo si Kota Toleransi Terbaik: Festival Kuliner Nonhalal Dihentikan karena 'Terlalu Vulgar'

Ilustrasi toleransi.
Ilustrasi toleransi. /Pexels/fauxels

PIKIRAN RAKYAT - Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) menemui perwakilan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk melakukan audiensi mengenai festival kuliner makanan nonhalal di Solo Paragon Mal. Humas DSKS Endro Sudarsono mengimbau umat Muslim untuk tidak ikut dalam festival tersebut.

Pihaknya juga menyoroti spanduk pemberitahuan yang dinilai terlalu vulgar. Menurutnya, spanduk pemberitahuan seharusnya terpasang secara terbatas dan tidak terlalu vulgar.

"Karena warga resah, ini terlalu vulgar walaupun kami cukup menghargai makanan dari yang nonmuslim. Tidak boleh memaksakan kehendak, maka sifatnya adalah imbauan dan pernyataan sikap," tutur Endro Sudarsono.

Pada audiensi tersebut, pihaknya meminta Pemkot Solo lebih selektif memberikan izin. Terkait hal itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Surakarta Indradi mengatakan dalam hal ini Kesbangpol tidak menerbitkan izin.

"Itu kan izin keramaian, kalau izin keramaian di Polri. Kalau di Kesbangpol tidak ada kewenangan ya," ucap Endro Sudarsono.

Festival Dihentikan

Festival kuliner nonhalal di Solo, Jawa Tengah, dihentikan sebagai buntut munculnya pro dan kontra dari sejumlah pihak. Acara tersebut bertajuk Festival Pecinan Nusantara yang diselenggarakan di Mal Solo Paragon.

Pihak Mal mengatakan bahwa penghentian festival kuliner nonhalal itu dilakukan untuk sementara. Namun, mereka belum dapat memberikan kepastian terkait kelanjutan acara tersebut.

"(Dihentikan sementara) sambil menunggu arahan terbaik dari pejabat setempat," kata Chief Marketing Communication (Marcom) Solo Paragon Mall, Veronica Lahji di Solo, Kamis 4 Juli 2024.

Setelah pengumuman penghentian, lokasi acara festival yang terselenggara di atrium mal tersebut sekelilingnya ditutup kain hitam sejak Kamis 4 Juli 2024 pagi. Tidak ada konsumen yang datang ke festival tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat