PIKIRAN RAKYAT - Lembaga Biologi Molekuler Eijkman saat ini tengah mengembangkan alat untuk mengukur kadar antibodi spesifik Covid-19 yang ada dalam darah pasien.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro.
"Sebagai produk tambahan dari plasma konvalesen saat ini Lembaga Eijkman sedang mengembangkan alat untuk mengukur kadar antibodi spesifik Covid-19 yang ada dalam darah pasien, utamanya memang untuk mengukur pertama kualitas dari plasma darah yang diberikan oleh donor," kata Menristek di Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2020.
Baca Juga: 5 Tanda Pasangan Peduli dengan Kamu, Pacarmu Tunjukkan Sikap Ini?
Lebih lanjut ia menuturkan, bahwa alat tersebut juga nantinya dapat dipergunakan setelah vaksinasi, yakni guna mengecek kondisi selepas pemberian vaksin Covid-19, sehingga dapat mendorong upaya perencanaan vaksin di masa yang akan datang.
Selain itu, dilakukan uji klinik fase 1 untuk terapi plasma konvalesen di dalam penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.
Dalam pelaksanaan uji klinik fase 1 tersebut, disimpulkan bahwa terapi itu aman dan tidak ada efek samping yang membahayakan.
Baca Juga: Pria Tikam Adik Iparnya hingga Tewas Gara-gara Kelapa, Anak Korban Turut Tertusuk
Sementara itu, pada uji klinik tahap 2 untuk terapi plasma konvalesen akan dilakukan di lebih banyak rumah sakit.
Saat ini, dilaporkan bahwa 29 rumah sakit diperkirakan akan melakukan uji tersebut.