PIKIRAN RAKYAT – Vaksinasi disebut bukanlah satu-satunya jawaban dalam memulihkan ekonomi nasional.
Hal itu diperlihatkan dari hasil riset perdana yang dilakukan think tank Brain Society Center (BS Center), yang dipimpin Prof Didin Damanhuri bersama para akademisi dan pakar lainnya.
Dari penelitan bertajuk 'Vaksin Covid-19 dan Arah Pemulihan Ekonomi Indonesia' itu, Ketua MPR Bambang Soesatyo menekankan bahwa vaksinasi bukanlah satu-satunya jawaban untuk memulihkan ekonomi nasional.
Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Isi Surat Gatot Nurmantyo, Ada Alasan Tak Hadir dan Tetap Terima Penghargaan
Dia menilai bahwa pasca-vaksinasi massal, masyarakat tidak serta merta dapat leluasa beraktivitas seperti sebelum pandemi Covid-19.
Masyarakat pun tetap harus menjalankan protokol kesehatan, karena menurut Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof Kusnadi Rusmil, diperlukan dua tahun untuk kembali normal.
“Pernyataan mengejutkan juga diutarakan ahli kesehatan global Prof Peter Doshi, yang menilai warga dunia kemungkinan kecewa, karena vaksin hanya mengurangi risiko infeksi 30 persen,” tutur Bambang Soesatyo, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Baca Juga: Pertumbuhan BRI di Masa Pandemi Bergantung kepada Aktivitas UMKM
Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi dan peluncuran buku BS Center bertajuk 'Vaksinasi Covid-19 dan Arah Pemulihan Ekonomi Indonesia' di jakarta.