PIKIRAN RAKYAT - Mengatasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, sebanyak 1.294 warga di kawasan Gunung Merapi dievakuasi.
Warga yang terdampak akibat Gunung Merapi berasal dari Kabupaten Magelang dengan jumlah 835 jiwa, disusul Sleman 203, Boyolali 133, dan Klaten 123. Para pengungsi tersebar di tempat evakuasi sementara (TES) maupun tempat evakuasi akhir (TEA).
Warga yang dievakuasi akibat dampak Gunung Merapi sebagian besar merupakan kelompok rentan, seperti lanjut usia, anak-anak, balita, ibu hamil, disabilitas dan ibu menyusui.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar yang Pertama Dilihat Bisa Ungkap Sisi Romantis Kamu
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, lokasi pengungsian tersebut tersebar di beberapa titik di empat kabupaten, meliputi Kabupaten Boyolali, Magelang, Klaten dan Sleman.
Pada masa kesiapsiagaan BPBD terus mengevaluasi tantangan yang dihadapi apabila kondisi semakin kritis, seperti jalur dan transportasi evakuasi, jalur dan peralatan komunikasi, maupun penerapan protokol Kesehatan saat proses evakuasi maupun di tempat penampungan.
Meski terdapat banyak warga dievakuasi, BNPB telah memastikan ketersediaan kebutuhan makan dan minum untuk para warga di tempat penampungan.
Baca Juga: Peneliti Sebut KPK Banyak Cari Sensasi, Ternyata Ini Masalahnya
“Para sukarelawan membantu dalam penyediaan bahan baku seperti sayuran, dan juru masak yang diproses di dapur umum maupun mobil dapur lapangan,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr Raditya Jati dalam rilisnya, Kamis 12 November 2020.