kievskiy.org

Vaksin Cuma Kurangi Risiko Infeksi 30 Persen, 'Perlu 2 Tahun untuk Normal, Taati Protokol Kesehatan'

Ketua MPR, Bambang Soesatyo saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi dan pelucuran buku BS Center berjudul "Vaksin Covid-19 dan Arah Pemulihan Ekonomi Indonesia", di Jakarta, Selasa 10 November 2020.
Ketua MPR, Bambang Soesatyo saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi dan pelucuran buku BS Center berjudul "Vaksin Covid-19 dan Arah Pemulihan Ekonomi Indonesia", di Jakarta, Selasa 10 November 2020. / ANTARA/Istimewa

PIKIRAN RAKYAT - Walau sejumlah aktivitas telah kembali menuju normal, tapi masyarakat harus tetap ingat bahwa pandemi Covid-19 belumlah berakhir.

Tak ada pengecualian, bahwa penerapan protokol kesehatan (prokes) 3M juga 3T kini menjadi hal penting dalam memutus penularan Covid-19.

Kenapa? Karena Covid-19 ditularkan melalui manusia ke manusia jadi sebagai pembawa potensial, publik harus menyadari agar taat memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Baca Juga: Jadwal Live Streaming TV Online: Inggris vs Irlandia, Big Match Argentina vs Paraguay

Tidak boleh sampai lengah, atau dampak yang dialami bangsa Indonesia bakal semakin dalam. Termasuk resesi yang bakal kian dalam jika kasus Covid-19 ini meningkat hanya karena keteledoran dan ketidakpahaman masyarakat akan bahayanya virus ini.

Bahkan walau vaksin Covid-19 telah ditemukan, tapi vaksin bukanlah satu-satunya jawaban untuk memulihkan ekonomi.

Jika publik ingin kembali ekonomi pulih, jalan satu-satunya selain inovasi vaksin, adalah gotong royong untuk bersama-sama menyadari bahaya virus corona, dan menyadari pentingnya protokol kesehatan memutus penularannya.

Baca Juga: Jelang MotoGP Valencia 2020, Duo Andrea akan Pamit dari Sesi Balapan Musim Depan

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Ketua MPR, Bambang Soesatyo, menekankan hasil riset perdana yang dilakukan think tank Brain Society Center (BS Center) yang dipimpin Prof Didin Damanhuri bersama para akademisi dan pakar lainnya, memperlihatkan vaksinasi bukanlah satu-satunya jawaban dalam memulihkan ekonomi nasional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat