kievskiy.org

Walau Tertabrak Motor TV, Froome Pertahankan Kaus Kuning

MONT VENTOUX,(PR).- Drama kekacauan yang belum pernah disaksikan di balap sepeda paling bergengsi Tour de France (TdF) akhirnya terjadi di TdF 2016 rute tanjakan etape XII 1 km jelang finis di Mont Ventoux yang juga dipersingkat 7 km dari puncak tanjakan akibat tiupan angkin kencang mencapai 125km/jam, Jumat 15 Juli 2016 WIB. Chris Froome (Sky/Inggris) pemegang kaus kuning yang tengah memimpin unggul atas grup pembalap rangking atas lainnya terpaksa harus berlari menuju finis karena frame sepedanya Pinarello patah tertabrak motor TV dari belakang akibat para pembalap berhenti mendadak menabrak motor TV di depan yang terhenti terhambat luapan penonton yang berhamburan ke tenggah jalan mengelukan idolanya tak mampu diatasi pengawalan kepolisian Prancis. Bukan hanya Froome yang terjatuh, juga dua unggulan lainnya Richie Porte (BMC) dan Bauke Mollema (Trek), namun keduanya bisa melanjutkan lomba karena sepedanya tidak rusak. Froome akhirnya bisa mendapatkan sepeda pengganti setelah mobil tim Sky yang juga terhambat penonton bisa menyusul Froome. Dengan sepeda baru Froome bisa selamat menuju finis di Mont Ventoux urutan ke-25 terlambat lebih dari semenit dari semua pesaing utamanya. Namun atas insiden kemelut jelang finis ini juri memberi waktu sama seperti pembalap rangking atas lainnya yang finis lebih dahulu di depan Froome. Dengan demikian kaus kuning masih digenggamanFroome dengan total waktu tercepat 57 jam 11 menit 33 detik, kedua Adam Yates (Orica/Inggris) + 47 detik, ketiga Bauke Mollema (Trek/Belanda) + 56 detik dan keempat Nairo Quintana (Movistar/Kolombia) + 1 menit 1 detik. Pemenang etape XII sejauh 185 km (Montpellier-Mont Ventoux) yang dipersingkat menjadi 177 km diraih oleh pembalap klasemen bawah Thomas De Gendt (Lotto Soudal/Belgia) finis terdepan dengan waktu 4 jam 31 menit 51 detik, kedua Serge Pauwels (Dimension Data/Belgia) + 2 detik dan ketiga Daniel Navarao (Cofidis/Spanyol) + 14 detik, namun kemenangan ketiganya menjadi hambar akibat kemelut yang dialami para pembalap unggulan. “Ini adalah kejadian luar biasa, beruntung saya finis di etape XII kaus kuning masih saya kuasai ditengah “chaos” penonton yang tak bisa diatasi panitia dan kepolisan Prancis, antusias penonton mendekati finis di tanjakan selalu berlebihan dan membahayakan pembalap, kru TV dan media yang meliput. Harus ada cara yang lebih efisien agar aman bagi kami dan penonton,” ungkap Froome pada jumpa pers. Etape XIII TdF Jumat (15/7/2017) melombakan nomor ITT 37 km di La Caverne du Pont-d’Arc. Pengamanan TdF Menyusul aksi teroris dengan menggunakan truk container menabrak kerumunan orang di jalanan menewaskan 80 orang di kota Nice saat Bastille Day (perayaan kemerdekaan Prancis), Kamis (14/7/2016) malam waktu setempat, yang letaknya tak jauh dari start etape XII di Montpellier hari yang sama. Direktur TdF Christian Prudhomme serta kepolisian Prancis sesuai instruksi presiden Prancis akan melakukan pengamanan ekstra ketat agar aksi serupa tidak terjadi di arena balap sepeda TdF yang menggunakan jalan raya dan sangat rawan jadi sasaran teroris yang kini tampaknya memperluas aksi terornya ke tempat yang ramai dengan kerumuman masa, di jalan raya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat