kievskiy.org

Menpora: KONI Pusat Harus Awasi Penyelenggaraan PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo. /Pikiran Rakyat/Boy Darmawan

PIKIRAN RAKYAT - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat diminta untuk mengawasi penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara. Bukan hanya soal pentingnya kelancaran penyelenggaraannya, tetapi juga benar-benar harus dimanfaatkan untuk cabang-cabang olahraga untuk pembinaan usia muda.

Pesan tersebut diingatkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) DiKomite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat diminta untuk mengawasi penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara. 

"Beberapa poin-poin krusial yang terkait dengan pelaksanaan PON. Di mana KONI harus mendorong para federasi olahraga untuk fokus pada pembinaan usia muda di PON ini. Kemudian yang paling penting, pelaksanaan PON harus sesuai dengan jadwal dan harus sukses dalam penyelenggaraan. Sukses prestasi dan paling penting sukses administrasi," katanya.

Hal tersebut sesuai dengan arahan khusus dari Presiden RI, Joko Widodo dalam Rapat Terbatas di Istana Negara pada Juni lalu. Presiden menegaskan PON harus tepat waktu dan tidak ada kemunduran jadwal. Pembangunan venue juga ditargetkan harus sudah rampung akhir Juli ini dan KONI Pusat bersama technical delegate cabor aktif memantau perkembangan venue agar sesuai dengan fungsi.

"Saya juga ingatkan kepada technical delegate harus benar-benar bekerja terkait dengan venue dan field of play. Harus tidak ada boleh kesalahan. Terakhir, begitu juga dengan pengadaan alat dan barang dan jasa di PON ini harus sesuai dari hukum dan aturan yang ada," tegasnya.

Wakil Ketua KONI Pusat, Suwarno mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa tahapan terkait dengan persiapan PON. Tahapan pertama, 8 Januari hingga 7 Mei, entry by sport sudah dilakukan, long list atlet peserta juga sudah masuk didaftarkan oleh para provinsi, keabsahan atlet, serta konfirmasi penerimaan kuota kelolosan oleh KONI Provinsi dan pengalihan kuota atlet pun sudah dilakukan.

"Tahapan kedua, 8 Mei-31 Juli ini, adalah para KONI Provinsi harus memasuukan entry by name untuk atlet, ofisial cabor, dan ofisian kontingen. Kemarin Mei juga sudah dilakukan CdM meeting kedua. DRM (delegation registration meeting) akan dilakukan pada Agustus nanti, di pertemuan ini akan dilakukan finalisasi atlet, ofisial cabor, dan ofisial kontingen. Kemudian akreditasi peserta dan penyelesaian pembayaran kontribusi kontingen. Setelah itu pada 8-24 September adalah pelaksanaan PON," tuturnya.

Untuk progres pelaksanaan, Suwarno memaparkan bila PON ke-21 nanti akan diikuti oleh 34 KONI provinsi plus empat KONI provinsi daerah otonomi baru (DOB). DOB ini akan diberikan alokasi kuota sebanyak 30 atlet tanpa babak kualifikasi, ditambah atlet yang sebelumnya sudah lolos babak kualifikasi PON.

"Ada 33 cabang olahraga, 42 disiplin, 515 nomor pertandingan untuk wilayah Aceh. Lalu untuk Sumatera Utara, ada 34 cabang olahraga, 46 disiplin, dan 527 nomor pertandingan. Ada 10 cabang olahrag eksibisi, yakni beach ball, skateboard, memanah berkuda, mini 4WD, beladiri campuran MMA, floorball, ice skating, lari trail, padel, pickleball, dan teqball. Namun cabor-cabor ini sifatnya masih dinamis," tambahnya.

Hal-hal yang menurut KONI memerlukan prioritas adalah, pengadaan peralatan pertandingan yang dihadapkan dengan ketersediaan waktu yang terbatas, pelaksanaan penyiapan venue yang tidak dapat ditunda, perlunya penguatan kebutuhan jaringan untuk sistem informasi pertandingan, broadcast, dan media center. Kemudian, penetapan satuan biaya belanja (SBB) daerah, dan terakhir percepatana/finalisasi dukungan pelayanan akomodasi, transportasi, konsumsi dan kesehatan oleh PB PON.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat