kievskiy.org

Duka Cita di Tour de France

BUNGA di podium pemenang TdF etape XIII di La Caverne du Pont d' Arc, Sabtu, 16 Juli 2016. Tidak ada upaca UPP, yang ada hanya acara mengheningkan cipta oleh para pemegang klasemen yang tampil bersama*
BUNGA di podium pemenang TdF etape XIII di La Caverne du Pont d' Arc, Sabtu, 16 Juli 2016. Tidak ada upaca UPP, yang ada hanya acara mengheningkan cipta oleh para pemegang klasemen yang tampil bersama*

PONT D’ARC,(PR).- Tour de France (TdF) yang melombakan etape XIII nomor ITT (individual time trial) 37 km, Sabtu, 16 Juli 2016, di Pont d’Arc berlangsung hening dalam suasana duka sehari setelah musibah serangan teroris saat perayaan Bastille Day (kemerdekaan Prancis) dengan truk container di kota Nice yang menewaskan 84 orang. Tidak ada sorakan penonton saat Tom Dumoulin (Giant/Belanda) tampil di podium sebagai yang tercepat dengan waktu 50 menit 15 detik, sedangkan pemegang kaus kuning Chris Froome (Sky/Inggris) di urutan kedua terpaut 1 menit 3 detik dan ketiga Nelson Oliveira (Movistar/Portugal) +1 menit 31 detik. Bagi Dumouline memenangi etape XIII adalah sukses merebut etape yang kedua kalinya pada TdF 2016 setelah menjuarai etape IX. Hasil etape XIII semakin memperkokoh posisi Froome sebagai pimpinan klasemen karena para pesaing terdekatnya untuk perebutan kaus kuning catatan waktunya di etape XIII tak mampu bersaing dengan Froome. Nairo Quintana (Movistar) tertinggal 2 menit, Bauke Mollema (Trek) + 1 menit dan Adam Yates (Orica) +2 menit. Di klasemen umum, Froome (Sky/Inggris) kini memimpin dengan total waktu tercepat 58 jam 2 menit 51 detik, kedua Bauke Mollema (Trek/Belanda) +1 menit 47 detik, ketiga Adam Yates (Orica/Inggris) +2 menit 45 detik dan keempat Nairo Quintana (Movistar/Kolombia) +2 menit 59 detik. Upacara podium oleh panitia dengan presentasi sponsor, musik dan semua acara podium yang biasa dilakukan jadi ditiadakan, yang ada hanya semua pemegang klasemen (kaus kuning, hijau, polda dot dan kaos putih) naik podium bersama dan mengheningkan cipta bagi para korban. Suasana menjadi hening penuh haru. “Hari ini kami harus membuat keputusan sulit berlomba atau tidak di etape XIII setelah tragedi berdarah di Nice yang memakan begitu banyak korban, Prancis tengah berduka. Akhirnya keputusan kami adalah kita tidak boleh menyerah pada teroris yang tak berhak merubah kehidupan yang kami jalani, TdF harus terus berlangsung meski kami semuaa tengah berduka. Jadi anda kini berbicara pada saya yang berwajah dua. Tentu saya gembira nisa memenangi etape XIII, namun pada saat yang sama hati saya bersama para korban dan semua yang mengalami tragedi di Nice, perasaan saya amat sedih,” ujar Dumoulin pada jumpa pers.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat