kievskiy.org

Porserosi Jabar Sayangkan Seleknas Berbayar

Atlet sepatu roda Jabar tengah menjalani seleksi tingkat provinsi di Lapangan Saparua Kota Bandung, Minggu, 5 Februari 2017. Sebanyak 12 atlet terpilih dalam seleksi itu untuk mewakili Jabar di seleknas sepatu roda Asian Games di Kota Bekasi pada 11 Februari 2017 mendatang.*
Atlet sepatu roda Jabar tengah menjalani seleksi tingkat provinsi di Lapangan Saparua Kota Bandung, Minggu, 5 Februari 2017. Sebanyak 12 atlet terpilih dalam seleksi itu untuk mewakili Jabar di seleknas sepatu roda Asian Games di Kota Bekasi pada 11 Februari 2017 mendatang.*

BANDUNG, (PR).- Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Porserosi) Jawa Barat menyayangkan pungutan biaya bagi atlet yang akan mengikuti seleksi timnas Asian Games 2018. Dengan tujuan akan membela negara, atlet justru seharusnya difasilitasi bukan dibebani. Ketua Umum Porserosi Jabar Erry Sudradjat mengatakan, pihaknya juga tak habis pikir dengan adanya pungutan tersebut. "Masa seleknas Asian Games harus bayar Rp 250.000 per orang," katanya di seusai selekda sepatu roda Jabar di Lapangan Saparua Kota Bandung, Minggu, 5 Februari 2017. Menurut Erry, ini merupakan pertama kalinya seleknas harus berbayar. Padahal hingga saat ini di daerah, program serupa sama sekali tidak membebani atlet dengan biaya apaun. Di Jabar saja, kata Erry, dilakukan dengan fasiltasi pengprov Porserosi. Tak hanya penyediaan sarana lapangan dan tim penyeleksi, Porserosi Jabar bahkan menyediakan konsumsi dan tak jarang memberikan uang pengganti transportasi kepada para atlet yang datang dari berbagai daerah. Meskipun demikian, Erry menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan menjadi kendala bagi Jabar untuk mengirimkan atletnya ke ajang seleknas Asian Games 2018. Apalagi saat ini Jabar memiliki sejumlah atlet yang dinilai pantas menghuni timnas. Dalam selekda yang berlangsung satu hari tersebut, Porserosi Jabar akhirnya menjaring 12 atlet putra dan putri yang akan dikirimkan ke seleknas pada 11 Februari 2017 di Kota Bekasi. “Jumlah ini memang jauh dari kuota 40 orang atlet yang diberikan pusat. Namun yang mewakili Jabar sekarang ini benar-benar yang terbaik,” ucapnya. Menurut Erry, selekda itu sendiri diikuti sekitar 43 atlet dari 7 pengcab Porserosi se-Jabar. Namun sesuai komitmen awal, hanya atlet yang mampu mencatat waktu maksimal 29 detik bagi putri dan 27 detik bagi putra yang dipilih untuk dikirim ke seleknas. Berdasarkan kriteria tersebut, akhirnya terpilih 3 atlet putra untuk nomor 300 meter individual time trial (ITT) yaitu Radika asal Kota Bekasi dengan catatan waktu 26,399 detik, Azmi (Kota Bandung) 26,533 detik dan Elvio (Kota Bekasi) 26,636 detik. Sementara atlet putri yang terpilih di nomor ini adalah Shela (Kabupaten Karawang) 28,824 detik, Yemima (Kota Bekasi) 29,721 detik dan Fathiya (Kabupaten Karawang) 29,905 detik. Sementara itu untuk nomor 10.000 meter putra terpilih Hermansyah (Kota Bandung) dengan waktu 17 menit 8 detik, Alko (Kota Bekasi) 17 menit 10 detik dan Rizki (Kabupaten Karawang) 17 menit 29 detik. Di kelas yang sama putrinya terpilih Salma (Kabupaten Karawang) 18 menit 15 detik, Anis (Kota Bekasi) 18 menit 26 detik dan Alda (Kabupaten Bekasi) 18 menit 48 detik. Dengan hasil seleksi ketat seperti itu, Erry optimistis setidaknya 4 atlet Jabar akan lolos masuk timnas Asian Games. “Yang lolos dari seleksi kami, sebagian besar memang atlet eks PON XIX,”ujarnya. Di sisi lain, Erry pun cukup lega dengan bermunculannya beberapa atlet yunior yang berhasil mencatat waktu yang hampir sama dengan atlet eks PON XIX. Hal itu merupakan potensi besar bagi Jabar untuk berbicara banyak di PON XX Papua 2020. Apalagi, kata Erry, atlet yang lolos seleksi saat ini dibatasi dengan tahun kelahiran maksimal 2003. Oleh karena itu di Papua 2020, tidak akan ada kendala atlet terbaik Jabar yang lewat batas usia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat