kievskiy.org

Debutan Daniel Frans Watopa Juarai Rhino X-Triathlon Tanjung Lesung 2019

DEBUTAN asal Jepara Team, Daniel Frans Watopa, sukses merebut tahta juara bertahan  Rhino X-Triathlon Tanjung Lesung 2019 dari tangan atlet pelatnas SEA Games 2019 Modern Penthatlon Muhammad Taufik (kedua dari kanan). Daniel mencatatkan waktu tercepat 1 jam 55 menit 13 detik pada perlombaan yang berlangsung di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Minggu, 29 September 2019.*/VOX POPULI PUBLICIST
DEBUTAN asal Jepara Team, Daniel Frans Watopa, sukses merebut tahta juara bertahan Rhino X-Triathlon Tanjung Lesung 2019 dari tangan atlet pelatnas SEA Games 2019 Modern Penthatlon Muhammad Taufik (kedua dari kanan). Daniel mencatatkan waktu tercepat 1 jam 55 menit 13 detik pada perlombaan yang berlangsung di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Minggu, 29 September 2019.*/VOX POPULI PUBLICIST

TANJUNG LESUNG, (PR).- Rhino X-Triathlon Tanjung Lesung 2019 punya juara baru. Debutan asal Jepara Team, Daniel Frans Watopa sukses merebut tahta juara bertahan dari tangan atlet pelatnas SEA Games 2019 Modern Penthatlon Muhammad Taufik.

Taufik sendiri merupakan juara dua tahun berturut-turut sejak 2017. Frans menjadi yang tercepat setelah menghasilkan waktu 1 jam 55 menit 13 detik. Selisih 3 detik dengan Ady Akhmad Jukardi dari Mahkota Triatlon. Ini merupakan runner-up ketiganya sejak pelaksanaan 2017 lalu.

Sementara Taufik, kali ini harus puas dengan posisi ketiga. Dia menghasilkan waktu dengan selisih cukup jauh dengan dua pebalap lainnya, yakni 2 jam 7 menit 31 detik.

Frans yang baru pertama kali turun di kejuaraan bertemu lintas alam ini mengaku sadar jika lawan-lawannya merupakan langganan podium di Tanjung Lesung ini. Sehingga, dia pun tidak menduga bisa naik di posisi teratas. Di awal dia hanya memperkirakan akan finis di posisi kedua atau ketiga.

"Saya sudah tahu pesaing. Tadi diperkirakan paling finish kedua atau ketiga, tapi ternyata bisa. Cukup kaget, karena ini pertama kali ikut perlombaan balapan lintas alam. Apalagi saat lihat tanjakannya, tajam sekali," kata anggota TNI AD ini usai pertandingan yang berlangsung di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Minggu, 29 September 2019. 

Sempat kalah di nomor balap sepeda

Sadar kalah di nomor balap sepeda, dia pun menerapkan strategi untuk mengejar di dua nomor lainnya, terutama lari yang merupakan latar belakang olahraganya. Di sepeda, Frans mengaku berusaha sebisa mungkin tidak terjatuh. Beruntung, dia bisa menyalip M. Taufik yang menurutnya mengalami kendala dengan sepedanya pada saat jelang tanjakan.

"Renang, lumayan saat baliknya, gelombangnya cukup besar. Kesulitan di sepeda. Tanjakan tajam dan gempurnya tanah sulit untuk saya bisa menguasai sepeda. Apalagi biasanya saya berlomba nomor jalan raya untuk sepedanya. Lalu di lari, saya berusaha kejar Jukardi. Sempat ketat tarik-tarikan di 200 meter akhir, hingga akhirnya saya bisa lepas di 20 meter jelang finish," ucapnya.

Tahun ini lebih berat

Sementara itu, Jukardi tahun ini kembali turun di Rhino setelah kategori eagle dihilangkan. Meski berbeda jarak, eagle 1,5 km renang, sepeda 30 km, dan lari 15 km, tahun ini kategori Rhino menurutnya lebih berat karena rute yang dirubah. Rhino sendiri menempuh jarak 1 km renang, 20 km sepeda, 10 km lari.

"Untuk sekarang, saya latihan lagi skill MTB (sepeda gunung), biar dapat lagi. Karena rutenya cukup berat. Di lari, karena harus berbagi waktu dengan kerja. Maka latihannya sedapatnya saja, sehari hanya latihan 2-3 jam," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat