PIKIRAN RAKYAT - Wabah Coronavirus yang mengancam pelaksanaan Olimpiade 2020 Tokyo membuat hampir seluruh dunia was-was untuk mengirimkan kontingennya, termasuk Indonesia. Pemerintah akan berpatokan dengan rekomendasi Kementerian Kesehatan, apakah aman untuk tetap mengirimkan kontingen atau tidak bila mana Olimpiade tetap digelar.
"Kalau soal pengiriman kontingen ke Olimpiade, saya kira kita punya Kementerian Kesehatan. Kita tunggu dari situ. Apa yang disampaikan (rekomendasi) dari Kemenkes itu yang akan kita ikuti. Kalau pun Olimpiade di tunda atau tidak itu jadi keputusan Jepang. Setiap negara punya kebijakan masing-masing," kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali kepada wartawan di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis 27 Februari 2020.
Bila pun ditunda oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC), pihaknya memilih untuk mengikuti saja. Karena pihaknya mengatakan tidak mungkin bisa memutuskan langkah di luar kompetisi.
Baca Juga: Menteri Agama Minta Masyarakat Tenang Soal Layanan Umrah yang Dihentikan Sementara oleh Arab Saudi
"Kami hanya mengurus soal prestasi dalam keikutsertaan. Untuk urusan kesehatan kontingen, virus, itu urusan Kemenkes," tukasnya.
Terkait dengan anggaran, bila mana baru Mei mendatang ada keputusan tetap digelar atau tidak olimpiade, Zainudin mengatakan bahwa pihaknya tidak khawatir. Karena memang anggaran yang disiapkan bagi cabor disiapkan untuk pembinaan jangka panjang, tidak hanya untuk Olimpiade.
"Dalam nota kesepahaman (MoU) dijelaskan bahwa anggaran ini juga untuk pembinaan jangka panjang. Higga tidak semata-mata untuk olimpiade saja. Tapi kewajiban pemerintah kepada cabor prioritas yang ikut Olimpiade sudah kami lakukan. Bahkan besok kita rencana ada MoU lagi, ada cabor yang sudah selesai review-nya," pukasnya.
Baca Juga: Sesal Pilu Penyelamat Puluhan Siswa di Tragedi SMPN 1 Turi, Kodir: Andai Saya Datang Lebih Awal
Sebelumnya IOC lewat salah satu anggota seniornya, Dick Pound melempar wacana pembatalan penyelenggaraan Olimpiade 2020 Tokyo. Penyelenggaraan olimpiade yang mengundang banyak massa masal dinilai cukup berbahaya mengingat masih gencarnya wabah Coronavirus, besar kemungkinan pesta olahraga terbesar di dunia itu ditunda dibandingkan ditunda atau memindahkannya ke tempat lain.