kievskiy.org

Kegiatan Olahraga Indonesia Mungkin Adopsi Panduan dari Vietnam

WARGA Vietnam saat antre untuk rapid test virus corona, beberapa waktu lalu.*
WARGA Vietnam saat antre untuk rapid test virus corona, beberapa waktu lalu.* /REUTERS

PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah akan mengadopsi referensi panduan dari negara-negara luar yang sukses tetap menjalankan berkegiatan olahraga meski di tengah pandemi.

Referensi tersebut akan dikompilasi dengan kondisi di Indonesia, sebab perlu kehati-hatian agar tidak jadi bumerang.

"Kita akan adopsi referensi dari panduan-panduan negara lain. Minimal negara Asia Tenggara, seperti Vietnam, bagaimana mereka bisa mengaturnya (tetap menjalankan kegiatan olahraga di tengah pandemi). Nanti, kami akan adaptasi dengan kondisi di Indonesia. Tapi, yang berat adalah bagaimana membentuk kedisiplinan. Kita harus sangat hati-hati benar agar jangan jadi bumerang. Jangan sampai justru sebaliknya kegiatan olahraga ini bisa jadi kluster baru penyebaran covid-19," kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudian Amali dalam telekonferensi bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade (NOC) Indonesia, Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi) dengan media, Jumat, 29 Mei 2020.

Baca Juga: Ulang Tahun ke-21, Park Ji Hoon Perlihatkan Foto Masa Kecil Menggemaskan

Pertemuan kemarin menghasilkan draft panduan secara umum untuk berkegiatan olahraga. Pihaknya masih menunggu masukan dari cabang-cabang olahraga untuk kemudian dikompilasi dengan referensi yang diperoleh dari luar.

Sebab Kemenpora ingin membuat panduan teknis kegiatan olahraga tersebut nantinya secara terperinci.

Pihaknya tidak ingin cabor-cabor menafsirkan berbeda-beda karena dinilai akan merepotkan nantinya.

Baca Juga: Wali Kota Bekasi Minta Nadiem Makarim Ringankan Biaya Kuliah Warganya

"Beberapa hal yang tadi masuk dalam draft sudah cukup menampung beberapa keinginan. Hanya perlu penyempurnaan pada pedoman untuk kegiatan latihan, lalu kegiatan kompetisi, dan kejuaraan di tingkat nasional maupun daerah. Hal-hal yang bersifat khusus, misalnya untuk cabang beregu seperti voli dan basket akan dilihat secara tajam lagi, disesuaikan dengan spesialisasi cabor nantinya agar jadi sempurna. Bila masukan dari cabor sudah didapatkan, maka akan disesuaikan dengan tahapan yang dibuat gugus tugas. Agar jangan sampai nanti kegiatan olahraga ini justru nanti malah bisa merugikan pembinaan atlet dan masyarakat luar terkait pemaparan virus tersebut," ujar Wakil Ketua Umum KONI Pusat Suwarno menambahkan.

KONI menurutnya menilai pada prinsipnya yang utama adalah semua yang ikut dalam kegiatan olahraga di kenormalan baru  nanti harus sehat terlebih dahulu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat