PIKIRAN RAKYAT - Pada laga Grup H FIBA World Cup 2023 di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada Minggu, 27 Agustus 2023 malam, terdengar teriakan "Aizsardzība… Aizsardzība… Aizsardzība!" saat Latvia bermain melawan Prancis. Teriakan ini adalah panggilan untuk bertahan atau defense, yang sering diteriakkan oleh penonton basket untuk mendorong timnya dalam menahan serangan lawan.
Lebih dari 11 ribu penonton yang menyaksikan laga tersebut, setengahnya adalah pendukung Latvia. Mereka membawa atribut seperti bendera, snare drum, dan pernak-pernik unik. Selama pertandingan, terutama saat jeda timeout, mereka juga melakukan gelombang suara ‘Mexican Wave’ yang diikuti oleh penonton lain, meskipun mereka bukan pendukung Latvia.
Salah satu suporter Latvia, George, hadir di Indonesia Arena bersama keluarganya. Saat kuarter keempat dimulai dan Latvia berusaha mengejar Prancis, George tampak tegang dan tidak bisa duduk diam. Ia terus berdiri dengan ekspresi gelisah. Meskipun ia sesekali teralihkan oleh anak tertuanya yang bermain dengan balon tepuk dan bermain di tangga tribune.
Emosi George semakin terasa saat tembakan bebas dari Rolands Šmits masuk, membuat Latvia berbalik memimpin 87-86. Ia juga berteriak keras ketika Artūrs Žagars berhasil mencetak satu angka melalui tembakan bebas menjelang akhir pertandingan.
Baca Juga: Pemain Termahal Amerika Serikat Brandon Ingram Frustrasi di FIBA World Cup 2023, Kenapa?
Akan tetapi, emosinya mencapai puncaknya saat tembakan tiga angka dari Sylvain Francisco dari Prancis pada detik-detik terakhir pertandingan meleset dari sasaran. Latvia mencatat sejarah dengan mengalahkan Prancis dengan skor 88-86, dan berhasil lolos ke babak kedua grup bersama dengan Kanada, mewakili Grup H.
George merangkul dan mencium istrinya, air mata terlihat di sudut mata mereka. Tidak diragukan lagi, itu adalah air mata kebahagiaan.
"Sepanjang hidup, saya juga bermain basket. Saya dari tim yang sama dengan Porzingis di Liepāja," kata George bangga.
George bagian dari ribuan pendukung Latvia yang datang dari berbagai penjuru dunia ke Jakarta untuk memberikan dukungan kepada timnas basket negara mereka. Meski berjumlah besar, pendukung Latvia cukup tertib. Tidak ada teriakan-teriakan provokatif atau lainnya saat memberikan dukungan. Bahkan, di tengah pendukung Latvia tempat George berada, ada dua pendukung Prancis yang bebas berekspresi saat timnya mencetak poin tanpa perlu merasa terintimidasi.