/photo/2024/05/21/2899983912.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali mengadakan ajang balap sepeda tahunan, Cycling de Jabar 2024. Acara itu rencananya akan digelar pada 25 Mei 2024. Tahun ini, rute balapan diperluas dibandingkan dengan rute pada tahun 2022 dan 2023.
Rute baru akan melintasi kawasan utara dan timur Jawa Barat dengan trek sepanjang 213 kilometer, berbeda dari rute sebelumnya yang dimulai dari Pantai Palangpang Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi dan berakhir di Alun-Alun Paamprokan Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Benny Bachtiar, menyatakan, tujuan Cycling de Jabar tahun ini adalah untuk mendorong kunjungan wisatawan ke kawasan Ciayumajakuning yang meliputi Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.
"Ajang ini sebelumnya mempromosikan destinasi wisata di kawasan selatan. Kini, promosi ditambah ke utara dan timur Jabar, khususnya kawasan Ciayumajakuning," ujar Benny, Selasa, 21 Mei 2024.
Benny menekankan, kawasan Ciayumajakuning memiliki daya tarik pariwisata yang tidak kalah menarik dibandingkan Jabar Selatan. Potensi pariwisatanya meliputi wisata alam, sejarah, religi, budaya, dan kuliner.
Dengan rute baru ini, Benny optimistis kunjungan wisatawan ke kawasan ini akan meningkat, terutama dengan akses yang sudah baik melalui jalur darat dan udara, termasuk Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati yang melayani penerbangan lokal.
Dengan target kunjungan wisatawan ke Jawa Barat sebanyak 58 juta pada 2024, Benny yakin angka tersebut bisa mencapai lebih dari 70 juta. Ia juga mencatat peningkatan kunjungan wisatawan ke objek wisata di Cirebon Raya selama libur Natal dan Tahun Baru 2024 serta Idulfitri 1445 Hijriah.
"Semoga dengan perluasan jalur Cycling de Jabar, keindahan wisata di Jabar, khususnya di kawasan utara, timur, dan selatan, semakin terpublikasi," kata Benny.
Tingkatkan pendapatan UMKM
Selain meningkatkan pariwisata, ajang balap sepeda ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang kuliner dan oleh-oleh.