PIKIRAN RAKYAT - Sebuah studi terbaru dikeluarkan oleh Brown University di Rhode Island, Amerika Serikat pada akhir tahun 2020.
Studi ini menjelaskan bagaimana aliran angin (airflow) bisa berpengaruh terhadap penyebaran Covid-19 di dalam mobil.
Dari hasil studi terbaru tersebut, ditemukan fakta bahwa mobil dengan kaca yang tertutup bisa memperparah penyebaran Covid-19 yang berada di dalam kendaraan.
Baca Juga: [UPDATE] Kasus Covid-19 di Indonesia per Jumat, 1 Januari 2021 Jadi 751.270, Tambah 8.072 Kasus Baru
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Science Daily, kabin mobil dengan kaca tertutup ternyata bisa sangat berbahaya apalagi jika ada orang tanpa gejala (OTG) di dalam mobil tersebut.
Pengujian studi ini dilakukan melalui uji komputer yang menggunakan model Toyota Prius sebagai bidang uji cobanya.
Dalam simulasi komputer, para peneliti memberikan efek adanya aliran angin dengan kecepatan 50 mil/jam di bagian dalam mobil.
Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, Pengunjung Candi Borobudur Turun hingga 77,3 Persen
Hasilnya cukup mengejutkan.
Ternyata mobil dengan kaca yang terbuka membuat aerosol (partikel kecil yang bisa berupa virus) di udara terurai dan terbuang dari dalam mobil.