kievskiy.org

Connected Car, Merevolusi Pengalaman Otomotif

JAKARTA, (PR).- Connected car dikembangkan dan hadir untuk merevolusi pengalaman otomotif, begitu yang disampaikan dalam sebuah hasil studi industri yang dilakukan oleh perusahaan konsultan strategi bisnis global, Ipsos Business Consulting. Connected car adalah sebuah istilah baru yang mengacu pada format mobil masa depan yang berkemampuan swa-kemudi dan terhubung dengan jaringan internet. Seperti banyak orang tahu, memiliki mobil bisa berarti pengeluaran uang yang besar, tingkat stress tinggi dan waktu berkendara yang demikian panjang dan melelahkan. Saat ini industri otomotif sedang berada di ambang transformasi radikal yang akan menghadirkan connected car sebagai sebuah perangkat komputasi tercanggih yang dapat dimiliki oleh setiap orang. Per-Henrik Karlsson, Country Head Ipsos Business Consulting Korea, Kamis 16 Juni 2016, menyampaikan, “Kemungkinan perluasan rekayasa bisnis yang dihadapi oleh para produsen otomotif harus benar-benar dianggap serius dan tidak dapat diremehkan sama sekali.” Lebih jauh Per-Henrik mengatakan, “Faktanya, perusahaan-perusahaan produsen otomotif adalah perusahaan industri berskala besar, namun untuk menyongsong revolusi masa depan ini mereka dituntut zaman untuk bertransformasi menjadi perusahaan-perusahaan analisis data. Karena di masa depan yang tidak lama lagi, mobil berubah peran menjadi perangkat mobile, layaknya perangkat tablet atau smartphone yang sekarang dimiliki banyak orang. Tantangannya amat besar dan ada kemungkinan sejumlah perusahaan otomotif papan atas saat ini tergerus jadi kecil atau hilang sama sekali karena gagal bertransformasi.” Lynn Morgan, Head Ipsos Business Consulting Eropa sependapat dengan Karlsson, menjelaskan: “Kehadiran Connected Car, Connected Healthcare (Layanan kesehatan berbasis internet) dan the Internet of Things (Barang-barang fisik yang memiliki kemampuan berbasis internet) menandai berakhirnya sejumlah teknologi dan temuan besar yang selama ini telah menjadi bagian kehidupan masyarakat sejak jaman Revolusi Industri. Kaum industriawan belum pernah mengalami perubahan tranformasional sebesar ini di masa lalu." "Sekarang, dapat kita lihat para produsen besar tradisional membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan data, peritel dan pengembang aplikasi. Beberapa dari mereka bahkan membeli perusahaan-perusahaan teknologi sebagai bagian dari strategi mereka untuk bersiap menghadapi perubahan. Semua hal ini akan terasa menyenangkan bagi konsumen yang bersiap menjadi saksi pengembangan-pengembangan teknologis dalam skala besar - temuan-temuan teknologi yang belum terlalu lama ini hanya dikenal di dunia science fiction semata,” tambahnya. Sementara itu, Douglas Cassidy, Head Ipsos Business Consulting Indonesia menyampaikan, “Tahap berikutnya dari revolusi teknologi ini menghadirkan peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia. Peluang-peluang yang ada memperlihatkan kemungkinan negeri ini mampu melakukan lompatan transformasional menuju dunia efisiensi di berbagai bidang seperti misalnya manajemen transportasi. Sementara tantangan yang ada terdapat pada usaha mewujudkan infrastruktur teknologi untuk mendukung transfromasi yang terjadi serta usaha untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi yang cukup untuk menciptakan kesejahteraan bagi seluruh anggota masyarakat."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat