MAKASSAR, (PR).- Pasar kendaraan niaga ringan cukup menjanjikan karena menjadi penopang bisnis pengusaha kecil hingga besar di Indonesia. Melihat besarnya potensi tersebut, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) siap menguasai 60 persen pasar mobil pikap tahun 2019.
Sepanjang tahun 2018, Suzuki meraup total market share 50 persen di segmen kendaraan niaga ringan. Agen pemegang merek mobil Suzuki di Indonesia itu berhasil membukukan penjualan wholesales 107.135 unit. Jumlahnya meningkat 11 persen dari realisasi penjualan wholesales pada 2017.
Untuk mendorong penguasaan pangsa pasar lebih besar, Suzuki telah meluncurkan New Carry Pick Up pada April 2019 lalu. Harold Donnel, 4W Head of Brand Development & Marketing Research PT SIS optimistis kehadiran New Carry Pick Up akan semakin mendominasi pasar kendaraan niaga ringan di Indonesia. "Secara nasional masih dominan, maka tahun 2019 ditargetkan 60 persen (market share)," kata Harold, Selasa 25 Juni 2019.
Dia memerinci, penjualan semua varian Carry pikap sejak Januari hingga Mei 2019 sebanyak 19.334. Sebagian di antaranya dikontribusi oleh New Carry Pick Up sebesar 2.600 unit sejak April hingga Mei 2019.
Dia mengakui, penjualan Carry pikap masih didominasi model lama. Namun, sejak akhir tahun kemarin, Carry lama sudah tidak lagi diproduksi dan kini tinggal menghabiskan stok.
Untuk komposisi penjualan regional terbesar, Harold menyebutkan, kontribusi Jabodetabek sebanyak 5.000 unit atau 25 persen dari kuantitas nasional. Disusul Jawa Barat sebesar 1.600 unit, kemudian Jawa Timur sekitar 1.300 unit.
Perkuat Indonesia Timur
Di Indonesia Timur, ungkap Harold, pangsa pasar Carry sebesar 11 persen terhadap total penjualan secara nasional. Sementara di Makassar penguasaan pasarnya sekitar 36 persen terhadap nasional.
Dengan aktivasi dan promo penjualan yang menarik, SIS menargetkan penjualan khususnya di masyarakat bisa menembus 50 persen. Terlebih, pemilihan etape kedua test drive Suzuki New Carry Pick Up di Makassar berdasarkan pertimbangan kontribusi penjualan serta beragamnya karakter konsumen dan jenis usaha di Sulawesi Selatan. "Misalnya di Makassar, rerata berat muat pengguna pikap 750 kg-1 ton. Di beberapa daerah ada yang lebih dominan, seperti muatan kelapa sawit hingga 1 ton," ucapnya.