PIKIRAN RAKYAT - Pabrikan mobil asal Perancis, Renault beserta mitranya yang berasal dari Jepang, Nissan membantah spekulasi bahwa mereka akan bubarkan aliansi mereka.
Kedua perusahaan yang bergabung 20 tahun lalu bersama Mitsubishi tersebut mengeluarkan pernyataan terpisah terkait laporan yang dikeluarkan oleh Financial Times.
Laporan yang dikeluarkan Financial Times menjelaskan bahwa pihak Nissan membuat sebuah rencana darurat untuk berpisah dengan renault setelah saham mereka anjlok beberapa tahun belakangan ini.
Baca Juga: Permintaan naik setiap Tahunnya, Penjualan Mobil Listrik di Norwegia Capai Rekor Baru
Saham Nissan dan Renault memang sedang pada titik terendah dalam jangka waktu delapan tahun ke belakang ini seperti dikutip tim Pikiran-Rakyat.com dari News Sky.
Investor yang khawatir dengan adanya keretakan hubungan aliansi antara Nissan dan Renault membuat saham Renault mencapai posisi terendam dalam enam tahun pada hari Senin 13 Januari 2020.
Saham Nissan sendiri juga berada di posisi terendah dalam delapan setengah tahun berdasarkan data yang dikeluarkan pada Selasa 14 Januari 2020.
Ketegangan ini semakin mencuat ke media ketika Carlos Ghosn, mantan orang penting dalam kemitraan Nissan dan Renault ditangkap atas tuduhan pelanggaran keuangan pada tahun 2018 lalu.
Baca Juga: Penjualan Sirion Lemah, Daihatsu Segarkan Kebijakan Strategi Pembiayaan
Tetapi Nissan menyebut laporan yang dibuat media internasional tentang adanya rencana pembubaran aliansi merupakan sebuah spekulasi tidak berdasar.