kievskiy.org

Benarkah Penggunaan Mobil Listrik Lebih Baik untuk Bumi?

Petugas PLN melakukan pengisian ulang daya baterai untuk mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN, Unit Layanan Pelanggan (ULP) Pakuan, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/11/2022). PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat menargetkan penambahan jumlah lokasi SPKLU sebanyak 208 titik pada tahun 2023 yang merupakan komitmen PLN dalam memperbanyak jumlah SPKLU bagi masyarakat. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.
Petugas PLN melakukan pengisian ulang daya baterai untuk mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN, Unit Layanan Pelanggan (ULP) Pakuan, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/11/2022). PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat menargetkan penambahan jumlah lokasi SPKLU sebanyak 208 titik pada tahun 2023 yang merupakan komitmen PLN dalam memperbanyak jumlah SPKLU bagi masyarakat. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc. /ARIF FIRMANSYAH ARIF FIRMANSYAH

PIKIRAN RAKYAT - Mana yang lebih baik untuk Bumi? Mobil dengan tenaga listrik atau mobil dengan tenaga bensin? Jawaban dari pertanyaan ini mungkin tampak jelas, tentu saja mobil listrik lebih baik untuk lingkungan.

Alasannya, mobil listrik tidak mempunyai knalpot sehingga tidak menghasilkan sisa buang berupa gas ketika digunakan. Tetapi, kendaraan listrik (electric vehicles) tidaklah sebagus itu. Kendaraan listrik dibuat dengan masalah tersendiri.

Umumnya baterai yang digunakan mengandung beberapa komponen seperti litium yang membutuhkan energi cukup banyak dalam pembuatannya. Tetapi, pembuatan baterai hanya sebagian dari sebuah masa pakai sebuah mobil listrik.

Sebuah studi pada tahun 2014 yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences memaparkan bahwa seluruh siklus hidup dari emisi kendaraan listrik, dari mulai mengelas besi yang diperlukan baterai hingga suplai listrik yang cukup untuk mesin las. Lalu, peneliti membandingkan proses tersebut dengan emisi rata-rata yang dihasilkan kendaraan bertenaga bensin.

Baca Juga: CNG si Bahan Bakar Baru Pengganti Pertalite: Kualitas Setara Pertamax Turbo RON 98, Harga Hanya Rp3.000

Para peneliti menemukan bahwa ketika kendaraan listrik diisi dayanya dengan listrik bertenaga batu bara, proses tersebut sebenarnya memiliki dampak yang lebih buruk dibandingkan dengan emisi gas dari kendaraan konvensional.

Namun, di beberapa negara di dunia, jaringan listrik nasional yang digunakan kendaraan listrik sekarang lebih ramah lingkungan dan bisa ‘mengalahkan’ kendaraan bensin dalam hal polusi dan emisi gas rumah kaca selama masa pemakaiannya.

“Kendaraan yang berbahan bakar bensin akan sebanding dengan kendaraan listrik hanya ketika sistem pengisian daya kendaraan listrik terhubung ke jaringan listrik yang paling boros dan menggunakan banyak batu bara. Artinya, jika tidak terhubung ke jaringan listrik paling boros, tetap kendaraan listrik lah yang paling ramah lingkungan,” kata Collin Sheppard, seorang peneliti yang ahli di bidang teknik energi dan sistem transportasi di Lawrence Berkeley National Laboratory di California.

Hanya ada sedikit tempat pengisian daya yang jaringan listriknya masih berasal dari batu bara. China adalah salah satunya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat